
Jakarta - Mencari resto Sunda di kota Bandung memang tidak sulit. Ada sederetan nama resto Sunda yang sudah sangat populer, legendaris sampai yang baru seumur jagung. Terus terang kami agak hati-hati karena sering kecewa dengan penampilan heboh iklan rumah makan Sunda. Kenyataannya mereka menyajikan hidangan Sunda yang dominan rasa manis plus aroma kuat MSG. Karenanya begitu mendengar ada rumah makan khas Sunda di Bandung yang benar-benar masih orisinal rasanya maka kamipun segera mampir ke resto ini. Namanya Dapur Cobek, rumah makan ini menyajikan beragam hidangan Sunda yang diolah dengan resep-resep warisan keluarga. Nama 'Cobek' sengaja diambil sebagai konotasi bahwa makanan yang disajikan asli dan segar atau 'a la minute'.Setibanya di Dapur Cobek, kami disambut oleh udara sejuk yang berhembus melalui jendela dan ventilasi dan ini semakin membuat perut kami terasa 'keroncongan'. Setelah menghangatkan diri dengan segelas teh tawar panas, kami melihat-lihat aneka macam hidangan yang dipamerkan di meja display khas Sunda tersebut. Belum-belum air liur kami sudah menetes melihat tumis genjer, pepes tahu, urap, karedok, sayur asem, soto daging, sup buntut, ikan gurame, cumi, udang, satai ati ampela, tahu serta tempe goreng yang ditata dalam wadah bambu beralas daun pisang. Setelah melihat variasi pilihan menu yang tersedia, kami memutuskan untuk mencicip tumis genjer, tahu goreng, pepes jamur, iga bakar, cumi bakar, gurame goreng, gepuk dan sayur asem sebagai peneman nasi tutug oncom dan nasi liwet khas Sunda plus sambal dan lalapannya. Sepuluh menit kemudian, pesanan kami datang disertai senyum ramah para pelayan Dapur Cobek. Nasi tutug oncom serta nasi liwet khas Sunda yang masih mengepul disertai aneka macam lauk pauk. Sangu tutug oncom merupakan sajian nasi khas Sunda. Nasi diaduk dengan oncom hitam plus bumbu. Karena pernah mencicip nasi oncom dan berkali-kali kami kecewa maka nasi tutug oncom ini kami cicip pertama. Nasi tutug oncom disajikan dengan potongan telur dadar, selada, timun dan kerupuk. Aroma kencur yang harum plus bawang putih dan cabai diracik dengan seimbang sehingga rasanya benar-benar sedap. Pas sekali dengan gurihnya oncom hitam yang diaduk dalam nasi. Tumis genjer yang berwarna hijau cerah menjadi sasaran kami berikutnya. Gigitan pertama batang genjer terasa krenyes-krenyes, menandakan tidak over cooked seperti lazimnya tumis genjer di resto Sunda. Tumisan dengan sempurna membuat genjer tidak loyo, berlendir tetapi warnanya hijau menyala dan segar! Sedangkan nasi liwetnya dimasak dalam kendil aluminium dengan taburan teri nasi goreng dan irisan cabai merah goreng. Hmm...nasi pulen yang wangi terasa begitu lembut dan gurih di lidah. Sebagai teman nasi liwet ini, gepuk cobek atau pepes jamur bisa dijadikan perpaduan yang sangat tepat. Gepuk cobek, menu andalan Dapur Cobek ini memang tak ada duanya dan wajib dicicip. Kalau biasanya gepuk berwarna cokelat dengan rasa manis menggigit maka gepuk Dapur Cobek ini warnanya kuning sedikit kecokelatan dengan lapisan bumbu yang tebal merata. Gepuk yang sangat lembut dan empuk dengan rasa gurih dan tak terlalu manis ini pas dicocolkan ke dalam sambal terasi segar langsung dari cobeknya, waoo...benar-benar menggoda untuk dihabiskan. Sebagai pelengkap sajian, sambal segar disajikan dalam cobek, juga ada sambal cobek yang lebih 'menggigit'. Dibuat dari cabai, tomat dan diberi beberapa helai daun kemangi plus perasan air jeruk limau. Pedas, segar dan wangi! Pepes buatan Dapur Cobek benar-benar mengejutkan kami, tidak berminyak bahkan kenyalnya jamur merang masih terasa. Kami juga mendapati jejak santan kental dalam lipatan bungkusan daun pisangnya. Pantas saja rasanya sangat gurih dan aromanya harum sekali! Karedok yang disajikan 'a la minute' pantas dapat acungan jempol. Sayurannya terasa sangat segar, renyah dengan paduan kencur, cabai dan gula yang sangat seimbang. Tidak terlalu manis tetapi juga terlalu gurih. Hasilnya, karedok inipun licin tandas! Sebenarnya masih ada beberapa hidangan yang menggoda kami tetapi perut kami sudah penuh. Akhirnya kami memilih untuk menyegarkan tenggorokan kami dengan aneka macam minuman dingin khas Dapur Cobek. Es Sulanjana, es Sangkuriang, jus Dapur Cobek, jus Asmara dan aneka macam jus dan soft drinks tersedia di sini. Referensi kami adalah es Sulanjana, es Sangkuriang dan jus Dapur Cobek. Es Sulanjana adalah es parutan timun yang dicampur dengan sari kelapa dan air lemon. Es Sangkuriang berisi potongan-potongan buah-buahan seperti apel, nanas, stroberi, kelapa muda dengan sirup stroberi racikan sendiri yang disusun sedemikian rupa sehingga tak hanya cantik, rasanya pun segar dan unik. Sedangkan jus Dapur Cobek yang merupakan minuman andalan adalah jus sawi putih yang dicampur dengan lemon dan nanas. Rasanya? Sangat ajaib karena sama sekali tak ada aroma langu tapi justru rasanya persis jus buah kiwi. Harga yang ditawarkan Dapur Cobek tak berbeda dengan resto Sunda lainnya. Untuk nasi, mulai dari nasi putih, nasi tutug oncom hingga liwet bekisar Rp. 3000,00 - Rp. 20.000,00. Gepuk goreng Rp. 8.500,00, aneka macam ikan, goreng maupun bakar sekitar Rp. 15.000,00 - Rp. 55.000,00. Untuk seafood antara Rp. 14.500,00 hingga Rp. 21.500,00. Sayur mayur dikenai harga bekisar Rp. 4.000,00 - Rp. 5.500,00, satu porsi karedok Rp. 7.500,00 dan aneka minuman mulai dari harga Rp. 3.000,00 hingga Rp. 10.000,00. Sok, mangga atuh dicobian...Dapur Cobek, Menu Warisan SundaJln. Surya Sumantri 94, BandungTelp. (022) 2002315Jln. Sulanjana 14, BandungTelp. (022) 4209415, 4230539Buka setiap hari, pukul: 10.00 - 22.00 wib
(ely/)