Suasana Kota Singkawang sangat meriah di hari raya imlek. Di anatara makanan istimewa, penganan choi pan yang dibuat keluarga Tjhia ini tak boleh dilewatkan.
Kota kecil yang berjarak 145 km di utara Kota Pontianak ini menjadi pusat perayaan imlek Kalimantan Barat. Kota yang dijuluki sebagai Kota Seribu Klenteng ini memang jadi destinasi keturunan Tionghoa untuk merayakan tahun baru. Selain bersembahyang dan mengunjungi kerabat, makan enak tak dilewatkan.
Singkawang berasal dari San Khew Jong yang dalam bahasa hakka berarti daerah dengan air mengalir dari gunung hingga laut. Memiliki pegunungan dan berbatasan dengan laut membuat kota ini kaya akan hasil pertanian dan laut.
Menyebut Singkawang orang akan teringat akan bakso sapi yang lezat hingga jajanan yang unik dan murah. Salah satu yang populer adalah choi pan atau dumpling berbentuk bulan sabit dengan isian aneka sayuran.
![]() |
Kamipun memutuskan untuk mencicipi choi pan atau chai kwe di Rumah Keluarga Tjhia yang pernah dipakai sebagai lokasi syuting 'Aruna dan Lidahnya'. Lokasi rumah legendaris ini terletak di Jl. Budi Utomo no.35 Condong, Singkawang Barat.
Untuk sampai ke rumah ini harus melalui jalan kecil, gang Mawar hingga bertemu gerbang bertulisan Kawasan Tradisional. Di halaman depan rumah terdapat papan. Dituliskan bahwa rumah yang dibangun tahun 1902 ini menjadi cagar budaya Singkawang.
Rumah ini dibangun oleh Tjhia Hiap Seng pada tahun 1902 seluas 5.000 m2. Kini rumah ini dihuni oleh generasi keenam keluarga Tjhia. Dibangun dengan gaya arsitek China dan Barat. Di sisi kiri ada rumah berlantai 2 bercat putih hijau dengan relung setengah lingkaran dengan jendela berkisi. Mengingatkan akan rumah kolonial Belanda.
![]() |
Sementara di sampingnya berdiri rumah utama berlantai dua, dengan gaya arsitektur China. Di bagian tengahnya ada ruang kosong, sementara 4 sisinya berupa bangunan berlantai dua. Di area itulah keluarga Tjhia tinggal, sementara ruang utamanya dipakai sebagai tempat altar sembahyang.
Selain melihat kondisi rumah yang masih terawat baik dan ditinggali, pengunjung juga bisa menikmati kelezatan choi pan atau chai kwe buatan keluarga Tjhia. Di sisi luar berbatasan dengan sungai kecil, ada bangunan dengan meja pendek untuk lesehan. Sementara di seberangnya, di teras rumah juga tersedia meja berbangku panjang.
Tempat tersebut hampir selalu dipenuhi pengunjung yang ingin bersantai sambil menikmati choi pan. Jika akan makan tinggal memilih tempat duduk dan memesan choi pan. Ada yang berisi kucai, bengkuang dan rebung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Seperti di tempat lain, choi pan di tempat ini juga dibuat saat dipesan. jadi harus sabar menunggu beberapa menit saat choi pan dikukus terutama saat sedang ramai pengunjung.
Keluarga Tjhia dengan ramah mempersilakan kami masuk ke dalam rumah mengintip kegiatan para karyawan membuat choi pan. Ada beberapa meja kecil yang dikelilingi 3-4 orang karyawan. masing-masing sibuk menipiskan adonan kulit yang juga baru dibuat. dengan cekatan mengisi dan melipat choi pan dan menaruhnya dalam klakat untuk dikukus.
![]() |
Benar-benar panas mengepul saat choi pan dalam sarangan aluminium beralas daun ditaruh di meja kami. Bentuknya bulan sabit dengan isian yang padat dan ditaburi bawang putih cincang yang digoreng. Wah, wanginya menembus ujung hidung.
Kulitnya transparan lembut dengan isian sayuran yang renyah segar. Diselingi renyah gurih bawang putih cincang yang digoreng garing. Kalau mau lebih enak, cocol dengan sambal encer berwarna oranye yang diracik sendiri.
![]() |
Rasanya hangat gurih maka choi pan seharga Rp 1.500 sebuah ini tak terasa saat dimakan. Menghabiskan 10 choi pan pun tak terasa kenyang. Makanya pengunjung selalu memesan minimal 30 choi pan untuk dimakan berdua.
Penjual choi pan legendaris juga ada beberapa di kota Singkawang. Tetapi di Rumah Keluarga Tjhia kamu bisa melihat cagar budaya berusia seabad lebih. Juga melihat langsung choi pan dibuat. Penganan halal ini selalu diserbu pembeli, dari jam 8 pagi hingga pukul 18.00.
Rumah Keluarga Tjhia
Jl. Budi Utomo no.35 Condong
Singkawang Barat
Kalimantan Barat
(odi/odi)