
Jakarta - Pernah lihat sarang kepiting? Kalau belum pernah tak usah penasaran karena di rumah makan ini kepiting hidup, jantan dan betina yang berdaging tebal tersedia komplet dengan bumbunya. Diolah langsung, segar, panas-panas dari wajan! Rasanya gurih habis sampai ke ujung cangkangnya!Entah mengapa sore itu tiba-tiba teman-teman seperti sedang ngidam, ingin sekali makan kepiting yang enak. Padahal saya kurang suka kepiting. Bukan karena rasa dagingnya tetapi karena repot, ribet saat mencari daging di sela kulitnya. Belum lagi jari, tangan dan pipi pasti kecipratan bumbu. Karena suara terbanyak memutuskan makan kepiting maka meluncurlah kami ke Jalan Raya Serpong. Kata seorang teman, ada rumah makan kepiting yang top enaknya.Benar juga di kilometer 8, hampir di ujung jalan tol ke arah Jakarta, sebuah rumah makan dengan lampu kecil kerlap-kerlip, beratap rumbai, sudah mulai dipenuhi pengunjung. Papan nama Sarang Kepiting terbaca jelas di bagian atasnya. Tak salah lagi ini rumah makan spesial kepiting cabang Jl.Gunung Sahari yang pernah saya singgahi bersama kakak saya beberapa bulan silam. Di depan ada 'open kitchen' alias dapur terbuka tempat memasak sehingga aroma harum kepiting dan bumbu sangat menggelitik perut. Hmm...sedap sekali! Ada deretan boks besar berisi aneka jenis kepiting hidup. Ada kepiting jantan yang tidak bertelur tetapi berdaging tebal, kepiting betina yang bertelur tebal, juga kepiting lemburi alias kepiting soka (anak kepiting yang badan dan kulitnya sangat lembut).Dari daftar menu yang sangat beragam, khusus untuk kepiting tidak tersedia harga. Karena harga kepiting juga seafood tiap hari selalu berubah. Untuk memilih kepiting, bisa langsung dipilih dari boks, seekor kepiting sedang beratnya bisa 500 gr - 800 gr. Yang besar bisa mencapai 1 kg lebih. Tetapi kalau takut dicapit, bisa saja langsung pesan dengan kisaran berat yang disuka. Karena 'pasukan' kami sudah kelaparan maka kami pun memilih kepiting saus lada hitam, kepiting saus mentega dan kepiting saus tiram. Masih ditambah cumi saus padang, udang asam manis dan udang goreng mentega, kerang dara rebus, kangkung ca dan sup asparagus. Begitu sampai di meja, kepiting pun menjadi sasaran saya yang pertama. Bongkahan telur berwarna oranye tersembul di bagian tengah badan kepiting di sela-sela dagingnya yang putih, ditambah siraman saus lada hitam plus semburat aroma bawang yang tajam. Wah, saya jadi lupa kerepotan makan kepiting. Dengan tangan (yang sudah dicuci bersih tentu!) daging kepiting, sedikit telurnya plus saus lada hitam segera mendarat ke mulut. Hmm... gurih-gurih dengan jejak lada hitam yang kuat. Cocok sebagai pembuka selera. Daging yang kaku dan kulit yang melekat kuat pada daging menandakan kepiting benar-benar segar atau masih hidup beberapa menit lalu. Kepiting saus tiram juga dibumbu dengan royal. Rasa gurih saus tiram, bawang putih dan merica sangat seimbang dengan rasa daging kepiting yang lembut gurih! Tak terasa dalam sekejap para kepiting licin tandas dari piring! Tak terasa sayapun menjilati jari-jari yang berlepotan bumbu...hmmm sedap!Sasaran selanjutnya adalah cumi saus Padang dan udang goreng. Daging cumi terasa lembut, tidak liat dengan rasa saus Padang yang asam, manis dan gurih yang pas. Udang goreng ukuran sedangpun digoreng kering dengan rasa gurih mantap. Karena itu saus mentega yang gurih dan saus asam manis yang tak berlebih membuat rasa udang makin gurih enak. Sebagai pelengkap makan kepiting ada aneka sayuran tumis, tauge tumis ikan asin jambal roti, ca kangkung, ca daun ginseng, fuyunghai sampai sapo tahu seafood. Kalau tak suka kepiting, koleksi menu seafood rumah makan ini juga cukup komplet. Ada bawal putih, bawal hitam, udang pancet, kerang dara, dan kerang hijau. Soal bumbu dan saus juga banyak pilihan. Bahkan kalau suka gurame goreng juga tersedia gurame goreng kering. Sebagai pendingin tenggorokan tersedia juga aneka minuman dingin mulai dari teh botol, bir hitam, aneka minuman seperti es campur, lemon tea, jeruk nipis, jeruk murni, kelapa muda, jus mulai dari melon, alpukat, sirsak, tomat dan belimbing pun ada. Ketika semakin malam, rumah makan yang berkapasitas 120 orang ini pun makin padat. Rupanya rumah makan ini dikelola oleh keluarga pak Adi yang berasal dari Melayu Deli. Sang ibu yang dari Betawi dan sang ayah dari Langkat mengelola rumah makan dengan resep-resep keluarga. Usahanya memang berawal di Jl. Gunung Sahari atau persisnya Jl. Ampera 2 no 4, dekat WTC Mangga Dua. Kemudian berkembang dengan dibukanya cabang di Serpong. Kecuali itu Sarang Kepiting juga ada Kemang, yaitu di Jl. Pangeran Antasari dan sedang berencana membuka cabang di luar Jawa. Untuk menjaga kesegaran dan kualitas kepiting, mereka mendatangkan kepiting hidup langsung dari suppliernya yang berasal dari luar Jawa seperti Kalimantan, Lampung bahkan Timika. Nah, jika ingin merasakan gurihnya kepiting sampai ke ujung jari, mampir saja ke Sarang Kepiting yang buka dari pukul 11 siang sampai dengan 12 malam ini. SEAFOOD RestaurantSARANG KEPITINGJl. Raya Serpong KM 8 No. 45Tlp. (021) 5312004Jl. Ampera 2 No. 4 Jakarta Utara
(sci/)