Mampir ke Bandung tak melulu makan mie kocok, batagor, atau cuanki saja. Saat sedang lapar, kami terbesit seporsi nasi rames Minang untuk puaskan selera. Mendengar keinginan ini, supir taksi online yang sedang kami tumpangi langsung merekomendasikan Malah Dicubo.
Menurutnya Malah Dicubo yang berarti "Silahkan Dicoba" termasuk rumah makan Padang terenak di Bandung. Disebut-sebut Jusuf Kalla kerap mampir ke sini. Sebelum tiba di tempat tujuan, sang supir memberi tahu lokasi rumah makan tak jauh dari stasiun Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Begitu sampai, Malah Dicubo rupanya menempati jejeran ruko-ruko di selatan Stasiun Bandung. Lokasinya tak jauh dari sate kambing Hadori yang juga terkenal. Spanduk warna kuning bertuliskan Rumah Makan "Malah Dicubo" Masakan Padang jadi penandanya.
Meski sudah lewat jam makan siang saat kami mampir, Malah Dicubo masih saja ramai. Terlihat pengunjung silih berganti untuk makan di tempat maupun membawa pulang nasi rames.
Dendeng batokok lado ijo (Rp 15.000) jadi santapan pertama. Menu ini paling tersohor dari Malah Dicubo. Terlihat potongan daging sapi tebal 'berendam' dalam sambal cabe ijo encer. Ada pula potongan bawang merah di atasnya.
Pada cecapan pertama kami langsung jatuh cinta! Rasa pedas sambal ijonya cukup kuat dengan sentuhan asam dari air jeruk nipis. Soal keempukan, tak perlu ditanya. Daging sapi sudah direbus berjam-jam sebelum dibakar dan dilumuri sambal ijo. Karenanya tak butuh usaha esktra untuk mengoyak dendeng.
![]() |
"Kita pakai lebih banyak cabai ijo keriting ketimbang cabai rawit. Rasa asamnya itu kita kucuri jeruk nipis," ujar Heryance Murzal (Yance) dari Malah Dicubo mengenai dendeng batokok. Ia kini mengelola Malah Dicubo setelah ayahnya, Murzal Yun mendirikan rumah makan ini pada 1995.
Untuk pengolahan dagingnya, Yance mengatakan, "Daging dibumbui, direbus, dibakar lalu dibumbui cabai ijo. Dagingnya sudah direbus jadi sudah empuk. Proses pembakaran sebentar saja supaya 'dapet' warna khas bakaran."
Kami juga tak melewatkan Nasi Rames Rendang (Rp 19.000) dan Nasi Rames Ayam Goreng (Rp 18.500). Nasi rames dilengkapi kuah gulai, rebusan daun singkong, rebusan daun pepaya, mentimun dan sambal ijo.
Porsi nasi Malah Dicubo tergolong mungil dibanding nasi di rumah makan Padang lain. Karenanya sudah jadi hal umum jika bersantap di sini, termasuk wanita, menambah nasi. Sementara itu, kuah gulai yang menyirami nasi rasanya enak. Hanya saja menurut kami rempahnya kurang kuat.
![]() |
Rendang Malah Dicubo tak kalah sedap. Ukurannya besar dengan balutan bumbu royal. Dagingnya juga empuk dengan cita rasa gurih bumbu meresap. Makin enak dicocol sambal ijo dan dilahap bersama nasi hangat.
Kalau suka ayam goreng, harus cicip buatan Malah Dicubo. Ayam gorengnya empuk gurih dengan taburan bumbu serundeng gurih yang royal.
Kepada detikFood, Yance bercerita sebenarnya ia menjagokan menu lain sebagai andalan. "Sebenarnya saya jagoin gulai kepala kakap dan cincang, tapi orang-orang malah senangnya dendeng batokok." Rumah makan bisa menggunakan 20 kg daging sapi per hari untuk diolah jadi dendeng.
Saat dikonfirmasi mengenai kehadiran Jusuf Kalla ke sini, Yance menjawab sambil tertawa. "Belum, (Jusuf Kalla) belum pernah mampir. Yang mampir cucunya saja," ungkap pria ramah ini.
Kalau di Bandung sebaiknya Anda sempatkan makan di sini. Aneka lauk rames Padang-nya enak dengan harga ramah di kantung. Malah Dicubo buka mulai pukul 7 pagi sampai 8 malam. Dalam sehari rumah makan bisa dikunjungi 700 hingga 1000 orang.
Malah Dicubo
Jalan Stasiun Hall Selatan No. 27
Bandung
Telepon: 022 4214581
(adr/odi)