Mampir ke Yogyakarta terasa tak lengkap tanpa mencicip kuliner khasnya. Kali ini kami tertarik mengunjugi warung makan unik yang berlokasi tak jauh dari pusat kota Yogyakarta, tepatnya di kawasan Sewon, Bantul.
Restoran bernama Waroeng Pohon ini dikenal karena menu dan dekorasinya yang unik. Dari luar, bangunan restoran terlihat asri dengan dinding batu dan pohon-pohon yang mengelilinginya. Begitu masuk, suasana asri makin terasa karena pohon sengaja dibiarkan tumbuh dengan akar-akar yang menjalar bebas.
 |
Beberapa pohon seperti pandan pantai dan kelapa juga nampak menjulang sehingga meneduhkan area bersantap. Para tamu bisa memilih duduk di gubuk atau di area tengah berselingan dengan tanaman-tanaman yang memenuhi Waroeng Pohon.
Mengintip daftar menunya, warung makan ini menyediakan sego sarang sebagai menu andalan. Berupa ingkung ayam utuh dengan pelengkap nasi gurih dan sambal. Selain itu, ada juga sup ayam, pecel ayam, dan pecel lele. Ragam lauk ringan dan sayuran juga tersedia di sini.
Oia, untuk sego sarangnya juga tersedia dalam pilihan paket per orang. Kami memesan Paket Ingkung Potong (Rp 29.000), Sayur Asam (Rp 6.500), Cah Kangkung (Rp 5.000), Terung Goreng (Rp 6.000), serta Tahu dan Jamur Crispy Goreng seharga masing-masing Rp 6.000.
Racikan sego sarang terdiri dari nasi gurih, ingkung ayam, bumbu kaldu, sambal kacang, sambal gepeng, dan lalapan. Ingkung ayam dalam pilihan paket ini berupa potongan ayam kampung yang diungkep bersama santan dan bumbu rempah.
Hmmm... Tercium aroma gurih khas santan begitu pesanan ini datang. Daging ayamnya begitu lembut dan empuk. Tak perlu banyak usaha untuk mengoyaknya dari tulang. Soal rasa, paduan santan dan bumbu rempah seperti serai, jahe, kemiri, dan kunyitnya memberi sentuhan gurih enak. Tercecap rasa manis ringan yang agaknya berasal dari penggunaan gula merah.
Bumbu kaldu pelengkap ingkung ayam berwarna kuning muda dengan konsistensi kental. Mirip bumbu opor ayam. Bumbu ini terasa gurih sedikit pekat. Enak sebagai celupan ingkung ayam.
Sementara nasi gurihnya mirip nasi uduk. Dimasak dengan santan, daun salam, garam, serta sereh. Dibanding nasi uduk, tingkat kegurihan nasi gurih ini tidak terlalu kuat. Aromanya pun nikmat menambah selera makan. Nyamm!
Kalau mau pedas, cocol saja daging ayam ke sambal merah atau sambal gepeng. Racikan sambal gepeng terbilang unik karena dibuat dari gereh petek (sejenis ikan asin) dan kacang merah yang disangrai lalu ditumbuk. Ada cita rasa asin dan pedas yang menyatu enak dalam sambal ini.
 |
Sebagai pelengkap santap, sayur asam terasa segar. Uniknya, tidak tercecap rasa asam dominan pada sayur ini melainkan rasa manis yang lebih menonjol. Isiannya terdiri dari potongan labu siam, kacang panjang, kacang tanah, dan jagung manis.
Sementara cah kangkungnya ditumis bersama cabai merah dan bawang putih. Krenyes renyah kangkung segar berpadu dengan rasa gurih khas bawang putih.
Kalau mau lauk pendamping, terung goreng patut dicoba. Potongan terung ungu dibalut tepung renyah nan tipis di permukaannya. Tekstur terungnya sendiri terasa masih basah dan tebal. Cocok untuk penyuka terung.
 |
Tahu gorengnya berupa tahu sutra yang dipotong dadu kemudian dibalut tepung. Sambal kecap dengan irisan cabai rawit dan bawang merah menambah kenikmatan sajian sederhana ini.
 |
Jamur goreng tepung juga tak kalah enak. Berupa jamur tiram berbalut tepung. Kress! Teksturnya begitu garing dan renyah. Sementara rasanya gurih mirip cita rasa tepung ayam goreng siap saji.
Bagi Anda yang tinggal atau sedang berada di Yogyakarta, tak ada salahnya singgah ke Waroeng Pohon. Selain bisa mencicip ingkung ayam, Anda bisa menyegarkan badan sekaligus pikiran dengan menikmati pemandangan asri di sini.
Waroeng Pohon (Omah Sawah)
Jalan Parangtritis KM 6
Sewon, Bantul
Yogyakarta
Telepon: 0274 445625
(adr/odi)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN
