Di tengah perjalanan dari Surabaya menuju Bromo, tim Yamaha Tour de Soul jalur utara menyempatkan diri mampir di Kebon Pring Pasuruan. Rumah makan ini populer dengan sajian ikan gurame dan ayam yang sedap.
Rumah makan Kebon Pring, sesuai dengan namanya ‘pring’ yang artinya bambu memang memakai oranmen bambu yang alami. Suasana teduhnya membuat kami bisa bersantai sejenak. Tentunya dengan mencicipi makanan yang populer di sini.
Kamipun mencicipi gurame asam manis. Jika di rumah makan khas Jawa Barat gurame digoreng utuh, maka di sini tampilannya mirip sajian gaya rumah makan Tiongkok. Ikan di-fillet atau diambil dagingnya, dipotong-potong dan ddilapisi tepung lalu digoreng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada irisa halus daun bawang dan wortel pada saus asam mansnya. Dengan ikan yang digoreng kering itu, saus asam manis menjadi penyeimbang rasa ikan gurame. Ditambah lagi tak ada aroma tanah. Ini memandakan gurame segar atau hidup yang diolah.
Di rumah makan Kebon Pring itu, Gurame goreng asam manis dibanderol Rp 53.000. Ikan yang disajikan berukuran sedang dengan berat sekitar 0,6 kg.
"Gurame asam manis, Rp 53.000. Ukuran ikan normal sekitar 0,6 kg. Khasnya sini itu ikannya enggak terlalu besar enggak boleh terlalu kecil," ucap Arifin, manager rumah makan.
Rumah makan yang terletak di Jl Ahmad Yani No. 235 Karangketug, Pasuruan, Jawa Timur ini buka dari pukul 8 pagi hingga 11 malem. Selain gurame goreng juga ada beragam gurame bakar, ikan bandeng juga seafood. Sambal dan aneka sajian ayam juga menjadi favorit pengunjung.
Konon sup buntut rumah makan ini juga terkenal enak. Karena puny abanyak cabang di daerah Jawa Timur, jangan lupa singgah di cabang rumah makan ini jika kebetulan melintasinya. Makanan sedap, suasana sejuk membuat kami kembali berenergi dan segar untuk memacu kendaraan.
(rgr/odi)