Ayam Bakar Taliwang Bersaudara: Citarasa Asli Ayam Kampung dengan Bumbu Pedas Menggigit

ADVERTISEMENT

Ayam Bakar Taliwang Bersaudara: Citarasa Asli Ayam Kampung dengan Bumbu Pedas Menggigit

Odilia Winneke Setiawati - detikFood
Kamis, 02 Apr 2015 16:24 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - Hampir 30 tahun rumah makan ini setia menyajikan ayam Taliwang khas Lombok. Bersantap di tempat ini serasa berada di rumah. Ayam kampungnya gurih dengan balutan cabai merah menyengat yang bikin berkeringat. Sungguh sedap!

Baiq Hartini sang pemilik rumah makan selalu konsisten menjaga kualitas sajiannya. Tahun 1981 ia merintis usaha dengan menerima pesanan 2 ekor ayam hingga akhirnya tahun 1986 ia berani membuka usahanya dalam bentuk rumah makan di Bali.

Kini rumah makannya punya 7 cabang di Lombok, Jakarta, Bali, dan Bandung. Pertama diperkenalkan banyak orang tak tahu kelezatan ayam bakar khas daerah Taliwang, Lombok, NTB ini. Namun, kini justru banyak orang yang menyukai karena rasa pedasnya yang khas.

Kembali bersantap di rumah makan yang ada di kawasan Panglima Polim, nyaris tak ada yang berubah. Pelayan ramah dengan baju tenun khas Sasak mengantar kami menuju meja dan memilih menu. Meja dan kursi kayu ditata seperti ruang makan keluarga.

Tentu saja ayam bakar (Rp. 40.000), ayam goreng (Rp.40.000), pelecing kangkung (Rp. 15.000) dan beberuk terung (Rp.15.000) yang jadi target santapan kami. Di lemari pajang ada aneka hiasan khas Lombok, dari perhiasan mutiara Lombok, kerupuk kulit, tenunan hingga madu khas Lombok.

Di rumah makan ini tak tersedia ayam potongan, ayam kampung usia 3 bulan disajikan utuh. Uniknya ayam dipotong dengan gaya khas Lombok. Bagian dada ayam dibelah, dibentangkan. Sayapnya dilipat ke belakang. Tampilannya mirip ayam bekakak. Lipatan sayap ke arah belakang ini jadi ciri khas ayam dari Taliwang.

Wah, ayam bakar yang dibelah dilumuri bumbu merata merah oranye menebarkan aroma gurih menggelitik. Sambal yang pedas dan sedang disajikan terpisang dalam mangkuk kecil.

Makan dengan tangan wajib dilakukan saat menyantap ayam ini. Sekali sobek, terlihat bumbu oranye meresap ke dalam daging ayam. Gurih pedas dengan tekstur renyah di bagian kulitnya. Ada sedikit jejak aroma bakaran arang.

Celupan daging ayam ke dalam sambal pedas yang merah gelap langsung memberikan rasa pedas menggigit halus. Namun, lama kelamaan terasa sengatan yang panas menguasai rongga mulut. Ini karena pemakaian cabe hitam khas Lombok yang punya pedas khas.

Seperti ayam bakar, ayam gorengnya juga gurih renyah. Tak ada jejak minyak dan aroma anyir lemak yang menyengat. Ini karena ayam segarnya diperoleh dari ayam yang diternak sendiri di kawasan Bekasi. Umurnya sekitar 3 bulan sehingga dagingnya empuk dan rasanya gurih.

Pelecing kangkung yang melengkapi santapan ayam ini disajikan dalam piring kecil. Rebusan kangkung dan tauge, disiram sambal dengan campuran tomat yang kemerahan dan taburan kacang tanah goreng.

Renyah segar kangkung dan tauge berpadu dengan sambal yang asam pedas segar. Aroma gurih terasinya terasa kuat. Kesegarannya tak beda dengan beberuk terung. Irisan halus terung hijau dan tauge yang disiram sambal yang sama dengan pelecing.

Krenyes-krenyes terung serasi mengiringi ayam yang gurih dengan rasa pedas menyengat. Akibatnya, nasipun terasa lebih cepat tandas di piring. O,ya tahapan pengolahan ayam bakar Taliwang ini ditulis pada sehelai kertas dan dipasang dekat wasatafel.

Bukan tanpa alasan. Informasi ini diberikan oleh sang pemilik, Baiq Hartini saat flu burung mewabah. Ayam kampung segar dibakar, digoreng, dibakar, diolesi bumbu, kemudian dibakar lagi.

Kalau dulunya tahapannya hanya dibakar, kini ditambahkan digoreng, untuk memastikan ayam matang sempurna dan bebas dari virus dan kuman. Dengan info ini pelanggan menjadi nyaman dan aman.

Sambal dan bumbu pedas yang menjadi ciri khas ayam bakar ini disempurnakan dengan terasi khas Lombok yang juga diracik sendiri. Tangan bau terasi? Jangan khawatir, tinggal cuci tangan dengan pasta gigi yang disediakan di wastafel. Dijamin bersih dan segar!

Ayam bakar Taliwang ini juga terpilih sebagai penjaja kuliner yang tampil di World Street Food Congress 2015. Selama 5 hari, tanggal 8-12 April akan berjualan di area WSF Jamboree di Singapura.

 ‘Saya yakin banyak orang Singapura menyukai rasa pedas khas Lombok. Apalagi ayamnya gurih,’ demikian tutur Baiq Hartini. Selain ayam bakar, pelecing kangkung dan sate lilit Lombok juga akan disajikan di sana.

Mau menghangatkan badan malam ini dengan sajian pedas menggigit? Mampir saja ke cabang Tebet atau Pangima Polim. Huaah..dijamin kenyang memuaskan!

Ayam Bakar Taliwang Bersaudara
Jalan Panglima Polim IV nomor 125
Jakarta Selatan
Telepon: 021-7252863

Jalan Tebet Raya 10 A
Jakarta Selatan

(lus/odi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT