Melintas ke daerah Bogor tak afdol kalu tak menumpas kangen dengan nasi timbel. Tentu saja rumah makan Manjabal yang jadi sasaran. Nasi timbel dan juga nasi liwet sajian rumah makan ini ternama rasanya mantap dan nikmat, plus harganya juga bersahabat. Makin penasaran jadinya!
Nasi timbel dan nasi liwet kini sudah jadi trademark rumah makan khas Sunda. Konon, nasi timbel awalnya dibuat sebagai bekal para petani di ladang. Agar lebih praktis, nasinya dibungkus atau ditetal dalam daun pisang. Sementara nasi liwet adalah nasi yang diracik bersama bumbu-bumbu yang dimasak dalam periuk aluminum atau tembikar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kami pun memesan nasi liwet komplit bebek dan juga nasi timbel komplit gepuk. Tak lupa kami memesan mendoan udang, sambal pencok, dan tentu saja tumis jambal pete. Hmm, rasanya sudah tak sabar ingin pesanan cepat sampai!
Pesanan nasi timbel komplit gepuk (Rp. 21.000) disajikan komplit dengan tempe, tahu, sayur asem, juga lalapan dan sambal dadak. Daging empalnya disajikan dengan taburan serundeng dan bawang goreng di atasnya. Teksturnya super empuk dan gampang disuwir. Rasanya gurih dengan aksen manis. Tanpa sadar setengah bagian daging sudah ludes!
Saat gulungan daun pisang dibuka, wah, aroma wangi nasinya tercium. Nasi yang pulen ini makin menggugah karena berbaur dengan aroma daun pisang yang wangi. Disuap bersama sambal dadak yang disajikan di cobek batu, plus lalapan segar yang tak boleh absen disajikan. Nasi timbel inipun tak perlu waktu lama-lama untuk segera tandas!
Nasi liwet komplit bebek (Rp. 26.000) pesanan kakak saya juga tak kalah menggiurkan. Nasinya juga dibungkus dengan daun pisang yang terbuka di bagian atasnya, dan diberi taburan teri plus cabai. Jika pesanan nasi liwet lebih dari 1 porsi, nasinya akan disajikan dalam kendil kecil.
Aroma bawang merah dan sereh menguak dari nasi liwet ini, dan cita rasanya super gurih dan enak. Plus di atasnya ada tumisan ikan teri yang asin-asin sedap. Bebeknya dibakar menggunakan kecap yang membuat warnanya tampak hitam. Teksturnya empuk, dengan rasa gurih hingga ke bagian dalam daging.
Lalapannya terdiri dari mentimun segar, daun singkong dan wortel rebus, juga tomat. Selain dengan sambal dadak, asik juga menyantapnya dengan sambal pencok leunca (Rp. 5.000) yang pedas, agak pahit namun segar. Dibuat dari campuran cabai, kencur, bawang, terasi, gula dan garam, serta leunca yang diuleg kasar. Karena menggunakan kencur dan leunca, rasa pedasnya agak pahit pedas semriwing!
Buat penggila ikan peda dan pete, jangan sampai lupa memesan tumis peda pete (Rp. 13.000). Seekor ikan peda ditumis bersama irisan bawang putih, bawang merah dan cabai rawit utuh. Rasanya asin-asin mantap, apalagi disuap dengan nasi pulen yang masih hangat. Kudu dicoba!
Semuanya ludes, tinggal tersisa seporsi mendoan udang (Rp. 10.000) yang berisi 4 potong dan masing-masing berisi 3 ekor udang, dan juga 2 mangkuk kecil sayur asem. Karena masih ada sisa sambal dadak dan sambal pencok, mendoan yang gurih inipun dicocol bergantian. Sayur asemnya punya rasa khas Sunda, kuahnya manis gurih dengan isian jagung muda, jagung manis, kacang panjang dan tomat.
Semuanya tandas, hati dan perutpun puas. Sederetan menu yang kami pesan membuat kami berasumsi jika harus membayar agak mahal. Namun ternyata untuk seluruh menu tersebut, total harga yang kami bayar tak lebih dari Rp. 75.000! Jika ingin lebih murah lagi, pesan saja menu paket. Aih, perut kenyang dan puas, dompetpun aman!
Rumah Makan Manjabal
Jl. A. Sobana/Bangbarung Ujung
Bogor
Telp: 0251-8360244
Jam Buka: 09.00 β 21.00
(flo/odi)