Rumah makan yang mengangkat menu bebek sebagai makanan utamanya ternyata makin banyak saja. Mulai dari resto besar hingga warung tenda kaki lima. Tak terkecuali di kawasan Pesanggrahan Jakarta Barat. Rumah Makan Bebek Cobek Ijo ini menggelitik rasa penasaran saya untuk mencicipinya. Rumah makan yang terbilang sederhana ini cukup nyaman.
Bangku dan meja kayu yang dibuat seperti di warung makan di kampung-kampung berjajar rapi. Sebuah meja panjang di atasnya ditaruh lalapan dengan sambal yang bisa diambil sesuai keinginan. Wadahnya unik, berbentuk cobek batu kecil berwarna kehitaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lele goreng berukuran sedang. Bagian badannya dikerat sehingga bikin tekstur dagingnya garing renyah. Bumbunya meresap ke dalam daging ikan lele, untuk aduannya sambal tomat yang pedas menggigit bikin rasanya makin enak! Meskipun tidak terlihat garang, namun sambal ini bisa bikin bibir terasa kebas karena pedas.
Lain halnya dengan bebek bakar. Daging bebek berwarna cokelat mengkilat, dengan jejak sedikit gosong di beberapa bagian. Tampilannya terlihat basah, tapi saat dicicipi bebek bakar ini sangat kering. Dibagian bawah daging bebek saya menemukan kejutan berupa bumbu daging bebek yang digoreng kering. Bumbu ini menyerupai kremesan hanya saja terbuat dari lengkuas yang ditumbuk halus.
Kalau lele goreng tadi disandingkan dengan sambal tomat, bebek bakar diadu dengan sambal ijo yang lebih berminyak. Sambal yang sudah ditumbuk kasar dikucuri minyak yang habis digunakan untuk menggoreng bebek. Tak heran jika rasanya takkalah gurih. Meskipun begitu, rasa sambal ini tidak begitu menyengat. Saya lebih menyukai sambal tomatnya.
Sambil menyantap ikan lele dengan nasi putih yang kemepul hangat, sesekali kuah sayur asem diseruput biar bikin rasanya makin enak. Kuah sayur asemnya berwarna cokelat kemerahan. Rasanya asam-asam manis, mirip dengan sayur asem gagrak Jawa. Isiannya tidak hanya jagung, kacang panjang, pepaya, kacang tanah, tapi juga ada irisan kol di dalamnya.
Perut kenyang tak menyurutkan niat saya memesan es dawet (Rp 12.500) yang sepertinya cocok jadi teman bersantap kali ini. Namun sayangnya, es dawet ini tidak seperti yang saya bayangkan. dawetnya tidak dibuat menggunakan pewarna alami, teksturnya terlalu kenyal. Rasanya juga tidak istimewa. Untung saja ada potongan nangka legit yang bisa saya nikmati dengan kuahnya sebagai penutup makan malam saya.
Bebek Cobek Ijo
Jl. Pesanggrahan Raya, Puri Indah
Jakarta Barat
(odi/odi)