Beberapa kali melintas di jalan Arteri Pondok Indah, Kwetiaw Akang memang selalu tampak dipadati pembeli. Pemandangan itulah yang bikin saya penasaran dengan resto yang satu ini. Apalagi dengar-dengar resto yang satu ini merupakan penjual kwetiaw favorit Pak Bondan. Wah, langsung saja saya meluncurlah kesana.
Meskipun dari luar tampak besar, namun saat masuk restoran ini tampak sederhana - terbukti tak banyak tempat duduk dan meja tersedia. Untunglah malam itu tak begitu ramai dan meski sederhana restoran ini tampak cukup apik dan bersih. Yang menjadi ciri khas, di setiap meja terdapat acar timun dan irisan cabai rawit serta bawang merah dan irisan cabai rawit. Tinggal pilih saja suka yang mana. Selain itu ada sambal serta kecap asin yang rupanya sering digunakan sebagai pelengkap saat makan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suara berisik dari bunyi penggorengan beradu dengan sendoknya sesekali terdengar dari sekat dapur yang terbuka. Aroma bawang putihpun menguar lembut. Hingga akhirnya sepiring kwetiaw goreng menjulang disajikan di hadapan saya. Kwetiaw beralas daun pisang tersebut tersaji harum mengundang selera. Konon penjual kwetiaw yang satu ini masih memakai tungku arang dalam memasak sehingga menciptakan aroma yang khas.
Tampilan kwetiawnya pucat tidak terlalu kecokalatan dan sedikit basah. Di sela-sela kwetiaw terdapat tauge dan irisan sawi hijau yang memberi warna pada kwetiaw ini. Tak perlu susah-susah mencari isinya, sebab irisan daging sapi, bakso, dan daging kepiting cukup royal. Hmm... saya pun sudah tak sabar ingin mencicipinya!
Seperti penampilannya, kwetiaw terasa lentur dan lembut saat dikunyah. Kwetiaw khas Medan ini tidak terasa manis melainkan ada sensasi gurihnya. Daging sapinya diiris tidak terlalu tipis dan sedikit chewy saat dikunyah memberikan sensasi enak ketika dimakan. Bakso ikannya juga cukup kenyal dan terasa gurihnya ditambah suwiran daging kepiting yang gurih enak. Saat ditambahkan sambal, rasa kwetiaw ini makin unik. Selidik punya selidik ternyata si sambal ditambahkan sedikit tauco khas orang Medan.
Bihun gorengnya teman saya juga rupanya tak mengecewakan. Isinya cukup royal berupa daging kepiting, bakso ikan, hepia alias udang cincang goreng dan arik telur. Sayuran pelengkapnya sama yaitu tauge dan sawi hijau yang memberi sensasi krenyes saat mentap bihun ini.
Sayang untuk teh tarik pesanan saya rasanya terlalu manis. Mungkin sebaiknya saya memesan es liang teh seperti milik teman saya yang terasa lebih segar dan cocok untuk menemani kwetiaw ini. Pastinya saya akan kembali berkunjung untuk menikmati kwetiaw si Akang. Nyam... nyam... sedap!
Kwetiaw Akang
Jl. Sultan Iskandar Muda 25 E
(Arteri Pondok Indah)
Jakarta Selatan
Telp: 021-7291664
Jl. Boulevard Raya Blok TN - II No.36
Kelapa Gading
Jakarta Utara
Telp: 021-4508888
(dev/Odi)