"Kalau sedang bertandang ke daerah klungkung ataupun sepulang sembahyang di pura Besakih, tak lengkap rasanya tanpa mampir ke rumah makan ini," jelas seorang teman saya. Ia terus saja mengatakan kalau ingin mencoba satai lilit Bali yang asli ya memang harus di tempat ini. Karena rasa otentiknya yang bakalan bikin lidah tak mau berhenti bergoyang.
Jaraknya tidak terlalu jauh dari kawasan Pura Besakih, sekitar 20 menit saja. Saat tiba di rumah makan ini, jangan bayangkan gambaran rumah makan yang berhiaskan pernak-pernik khas Bali. Rumah makan ini terdiri dari satu bangunan utama. Tanpa hiasan, hanya beberapa dipan dengan beralaskan tikar bambu yang digunakan sebagai tempat untuk lesehan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
O ya, saat makan di tempat ini jangan mengharap seorang pelayan datang membawakan buku menu. Karena di tempat ini tidak ada daftar menu seperti di rumah makan pada umumnya. Menu utama yang ditawarkan hanya satai lilit dan gulai ikan.
Seorang pelayan wanita hanya menanyakan "Untuk berapa orang Mba?" dan kami pun dipersilahkan untuk duduk. Tak lama berselang, satu keranjang satai lilit, pepes ikan, dan satai ikan tuna tersaji di hadapan. Sambal matah, pelecing kacang panjang, kacang goreng, dan gulai ikan dihadirkan sebagai pelengkapnya.
Semua yang disajikan rumah makan ini berbahan dasar ikan tuna. Satu keranjang berisi 10 tusuk satai lilit, 6 tusuk satai ikan tuna, dan 6 buah pepes ikan yang kira-kira berukuran 4x4 cm. Kesemua hidangan masih lah hangat, tak perlu khawatir karena semua makanan diolah segar.
Saat menyantap satai lilit, rasanya benar-benar mantap! Rasa daging ikannya sangat terasa dengan balutan bumbu yang pedas, manis dan gurih, warna daging satainya sedikit kuning mungkin karena bumbunya menggunakan kunyit. Apalagi disantap bersama dengan sambal matah plus nasi hangat, hmm.. makin lezat saja rasanya! Satai ikan tuna tak kalah enaknya. Daging ikan tuna yang dipotong dadu ditusuk menggunakan landing terdiri dari tiga potong. Diberi bumbu kecokelatan yang rasanya sedikit lebih manis.
Pepes ikan tuna ini sebenarnya mirip dengan satai lilitnya, hanya saja penyajiannya yang berbeda. Daging ikan tuna yang sudah diaduk dengan bumbu di bungkus dengan daun kemudian di kukus. Soal rasa, tidak perlu diragukan lagi. Gulai ikan disajikan dalam mangkuk plastik berukuran tidak terlalu besar. Dalam satu mangkuk terdiri dari 5-6 potong daging ikan tuna.
Kuahnya berwarna kuning bening, dengan aroma bumbu yang cukup kuat. Saat dihirup, wow saya seperti tersengat! Kuah ikan ini ternyata cukup pedas. Tidak seperti gulai pada umumnya, gulai ikan gaya Bali ini memiliki rasa yang lebih ringan dan enak. pelecing kacang panjang, kacang tanah goreng menjadi teman yang enak! Nasi putih pun bolak balik mampir di piring. Diet? Hmm..pastinya terlupakan!
Tak saja rasanya yang bikin ketagihan, soal harga juga cukup membuat saya terkejut. Untuk tiga orang tidak lebih dari Rp 50.000,00 itupun sudah membuat saya dan teman-teman kekenyangan. Sebelum pulang, sebungkus satai lilit pun tak lupa saya bawa pulang.
Pondok Makan Merta Sari
Jl. Pesinggahan Kec.Dawan Kab. Klungkung
Bali
Telp: 0366-30406
(eka/Odi)