Buat pencinta bebek di kota Semarang nama 'Bebek Kendil' tentu bukan sesuatu yang baru lagi. Bermula dari sebuah warung makan kaki lima yang berdiri di akhir tahun 2005, rumah makan ini awalnya lebih dikenal sebagai 'Ayam Goreng Kendil'. Seiring waktu ternyata hidangan bebek lebih populer sehingga si empunya memutuskan mengubah namanya menjadi Bebek Kendil.
Beberapa hari lalu saat mendengar Bebek Kendil membuka cabang pertamanya di Jakarta, saya si pencinta bebek pun jadi bersemangat. Pasalnya sewaktu ke Semarang saya gagal menyambangi rumah makan yang terletak di Jl. Kusumawardani, Semarang tersebut. Berbekal semangat kemarin saya mengajak beberapa teman untuk makan siang di Bebek Kendil yang berlokasi di Kemang Raya.
Meskipun tergolong baru tak sulit menemukan rumah makan ini. Banner besar berwarna oranye tampak jelas dari arah jalan raya. Sebagian halaman parkir dibuat seperti gubuk-gubukan untuk memasak si bebek. Tampak tumpukan wadah terbuat dari tanah liat dan kendil berderet-deret di bagian depan.
Sebelum masuk ke dalam rumah makan saya pun disuguhi atraksi menarik dari si juru masak. Kedua tangannya dengan lincah melempar-lempar bebek ke udara dan menangkapnya dengan menggunakan wadah anyaman bambu. Hal tersebut dilakukannya selama kurang lebih setengah menit hingga akhirnya bebek dilemparkan ke kendil logam yang berfungsi sebagai penggorengan. Melihat ini saya jadi teringat atraksi seorang bartender melakukan juggling, tetapi yang ini bedanya bukan dengan botol melainkan bebek!
Selain bebek goreng tadi saya melihat bebek bakar yang dimasak dalam kendil tanah liat, sehinga api arang tidak langsung bersentuhan dengan bebek. Rupanya itulah yang membuat bebek bakar kendil istimewa, sebab jika dibakar langsung bersentuhan dengan api arang biasanya permukaannya bebek yang gosong meninggalkan jejak arang. Konon hal tersebut bersifat karsiogenik alias dapat memicu sel kanker.
Bagian dalam rumah makan yang baru dibuka dalam hitungan hari ini sederhana namun apik. Jejeran kursi dan meja panjang ditata di kiri, kanan, dan bagian tengah area rumah makan. Tanpa membuang waktu saya dan teman-teman sudah asyik menekuni buku menu.
Untuk menu andalan bebek ditawarkan dalam bentuk potongan atau paket. Sungguh beruntung karena kami bisa menikmati harga promosi untuk paket bebek goreng terbang yaitu Rp 20.000,00 saja. Paket ini sudah termasuk 2 potong bebek dan nasi putih. Buat yang tidak ingin menyantap bebek bisa mencoba menu lainnya seperti ayam goreng dan bakar atau bistik Yogya. Selain itu ada pula menu sayuran seperti sayur asem, sayur lodeh, sampai sayur sop bebek bakar.
Bebek bakar ditawarkan dalam 3 rasa yaitu manis, asam, dan pedas. Kedua orang teman saya memilih pedas dan asam manis pedas untuk pesanan mereka. Sedangkan saya lebih memilih bebek goreng terbang beserta sayur asem dan segelas Es Buto Cakil.
Tanpa menunggu terlalu lama pesanan kami tiba dalam wadah tanah liat yang dilapisi daun pisang. Bebek goreng terbang pesanan saya terdiri dari dua buah paha bebek. Ukurannya tidak begitu besar dengan warna kecokelatan dan digoreng kering. Saat dikoyak dengan tangan hmm... sama sekali tidak alot. Rupanya rahasianya terletak pada si kendil yang konon memberikan resapan panas yang stabil pada proses pemasakan. Ini membuat si bebek saat dimasak tidak overcook sehingga matangnya pas!
Bagian luar bebek krenyes crispy tetapi bagian dalamnya empuk dengan bumbu yang meresap sempurna. Rasa bebek goreng ini cenderung gurih namun tak berlebih. Begitu pula dengan jejak manis gagrak Jawa Tengah yang lamat-lamat terasa. Sebagai penyeimbang rasa manis dan gurih tersebut langsung saja saya cocolkan dengan sambal goreng yang langsung menyetrum lidah. Nyam.. nyam uenak tenan!
Sambil mengunyah bebek sesekali saya pun menyelinginya dengan menikmati sayur asem yang ditempatkan dalam wadah tanah liat. Yang membedakan sayur asem versi Bebek Kendil ini ditambahkan potongan dadu daging sapi. Selain itu kacang dan cabainya tidak digerus sehingga kuahnya jernih dengan sensasi kaldu sapi ringan yang membuat rasanya enak.
Nah, untuk bebek bakarnya juga tak kalah istimewa dan tak pelit bumbu. Jika bebek goreng cenderung gurih, untuk bebek bakar ini rasa manis lebih dominan terasa dengan balutan bumbu berwarna kecokelatan. Aroma khas bebek bakar kendil yang sesekali tercium hidung ternyata menambah nikmat rasanya.
Sebagai ending saya pun menyeruput Es Buto Cakil yang ternyata merupakan jus alpukat dengan campuran susu cokelat dan cappucino. Diatasnya diberi topping remahan biskuit oreo dan sebuah astor. Hmm... rasanya cukup menyegarkan!
Oh ya, sebelum pulang saya pun dibekali sebuah selebaran promo dari rumah makan ini. Dengan mendaftarkan diri dan mempromosikan Bebek Kendil kepada teman rupanya pengunjung bisa memperoleh diskon dan memenangkan hadiah menarik seperti blackberry atau ipod gratis. Nah, jadi sambil makan enak bisa sekaligus dapat hadiah! Asyik kan?
Bebek Kendil Jakarta
Jl. Kemang Raya No.126A
Jakarta Selatan
Telp: 021-41037330/7191739
Range Harga: Rp 5.000,00 - Rp 26.000,00
Bebek Kendil Semarang
Jl. Kusumawardani No.8
Semarang
Telp: 024-70702710 (dev/Odi)