Origami, sebutan untuk seni melipat kertas Jepang. Seni melipat ini hanya mengandalkan sehelai kertas saja yang dengan ketelitian, usaha dan kreasi bisa menjelma menjadi berbagai bentuk yang indah dilihat. Origami inilah yang menjadi inspirasi Mr. Ryuhei Kono, General Manager Hotel Nikko Jakarta untuk nama sebuah resto Jepang yang berlokasi di lantai 1 hotel Nikko Jakarta. Resto yang dibuka pada bulan Juli 2007 lalu ini mengusung konsep all you can eat dengan dapur terbuka dan bahan serba segar.
"Sejak dahulu orang Jepang tahu bahwa untuk hidup sehat dan panjang umur, makanan merupakan hal yang penting," demikian tutur Mr. Ryuhei Kono saat menemani kami bersantap siang. Aneka bahan makanan seperti ayam, daging sapi, sayuran, seafood, nasi, buah segar dan teh hijau dipadukan oleh orang Jepang dalam menu yang seimbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cita rasa alami dan bahan segar merupakan kunci kelezatan makanan Jepang. Itulah yang kami temui di berbagai counter Origami. Untuk pilihan nasi, ada cha han (nasi goreng dengan aneka sayuran dan salmon), atau yasai curry, kari sayuran khas Jepang. Aroma karinya sangat lembut dengan saus yang lembut. Origami Executive Chef Mr. Keiji Mori meracik dan menyusun menu dengan pengolahan khas Jepang. Di bagian noodle ada pilihan ramen, udon atau soba dengan aneka pilihan topping. Tinggal memilih dan sang asisten chef akan meracik langsung sehingga lebih segar rasanya.
Seperti yang dikatakan oleh Mr. Kono, mata kami memang menginginkan banyak tetapi perut juga akhirnya menentukan jumlah porsi. Di bagian tempura, robatayaki dan teppanyaki disajikan berbagai bahan segar; daging, udang, ikan, ayam hingga sayuran. Pilihan kamipun jatuh pada robatayaki ayam dengan saus bawang, teppanyaki udang, daging dan ikan serta tempura udang, terung dan paprika.
Sambil menanti bahan-bahan dimatangkan, kamipun memilih aneka hidangan pembuka. Sebagai layaknya menu Jepang, ada hidangan pembuka berupa miso sup, chawan mushi, oden moriawase (rebusan lobak, kentang, telur),yasai nemonoi (rebusan sayuran) dan ishikari nabe (sup miso ikan). Pilihan lainnya berupa aneka salad; salad kentang, salad sayuran dan salad soba.
Robatayaki ayam yang kami nikmati terasa gurih, hangat mengepul dengan rasa shoyu yang tidak terlalu asin. Demikian juga dengan tempura udang yang renyah serta teppanyaki udang yang tak berlebihan bumbunya. Rasa alami udang, ayam dan ikan terasa sangat kuat. Ini sebagai tanda bumbu tak berlebihan dan bahan yang segar serta berkualitas. Tak jauh berbeda dengan isikari nabe yang berkuah miso dengan potongan ikan salmon yang gurih.
Perut kamipun terasa mulai kenyang meskipun masih ada aneka sushi dan sashimi yang menggoda, aneka dessert yang menggiurkan serta pizza Jepang yang dipanggang dengan tungku. Pizza ini bisa diberi topping beef teriyaki, beef curry, seafood, udang, sayuran dan mentaiko (telur ikan asin). Sebagai pemuas selera pizza Jepang yang berdiameter sekitar 15 cm, tipis dengan topping beef teriyaki menjadi penutup makan siang. Hmm...kulit pizzanya tipis, sangat renyah, kres-kres, nyaris seperti kerupuk dengan topping yang gurih rasanya apalagi diberi taburan katsuobushi (bukan keju parmesan!). Nyaris tanpa jejak minyak, karena itu pizza inipun licin tandas!
Pada akhirnya kami harus menyerah pada selera 'mata' karena kami menutup (benar-benar menutup) makan siang dengan 1 skop es krim matcha (teh hijau) dan 1 skop es krim ogura (kacang merah). Sebuah ending yang benar-benar sempurna siang itu. Kalau begitu memang benar kata Mr. Kono, mata dan perut harus dilatih untuk bekerja sama. Lain kali kami akan kembali lagi untuk mencicipi pizza Jepang yang renyah dan aneka sushi yang segar! Gochisosama desita!!!
Origami
Hotel Nikko Jakarta, lantai 1
Jl. MH Thamrin
Jakarta Pusat
Telpon: 021-391-0694
Harga Lunch : Rp. 158.000 ++ dan Dinner Rp. 188.000 ++ (dev/)