Jambalaya & Gumbo dari New Orleans

Jambalaya & Gumbo dari New Orleans

- detikFood
Rabu, 05 Des 2007 10:12 WIB
Jakarta - Musik jazz, bawang putih, tomat, paprika dan nasi berbaur menjadi sajian yang unik. Jambalaya, aromanya harum menusuk hidung dan chicken gumbo yang gurih sedikit pedas menjadi menu santap siang yang memuaskan. Ternyata tak perlu jauh ke New Orleans yang ada di timur laut Louisiana, Amerika. Cukup mampir ke resto yang ada di selatan Jakarta ini.

Saat duduk saya sudah merasakan kehangatan suasana dengan pilihan warna cokelat muda, merah marun dan ungu untuk interior ruangan Orleans Bistro. ini. Terus terang saya sangat ingin tahu, seperti apa ya sajian creole, Cajun khas New Orleans disajikan di Jakarta. Mengingat bistro ini satu-satunya yang berani menawarkan hidangan New Orleans.

Kuliner New Orleans tergolong sangat unik karena dikembangkan dari masyarakat yang multietnis. Pengaruh kuliner Prancis, Spanyol, Italia, Cajun, Creole, Afrika dan Amerika membentuk kreasi sajian yang unik rasanya sehingga terkenal di dunia. Pemakaian banyak rempah, tomat, bawang dan paprika membuat hidangan khas Lousiana ini terasa lebih menantang dan spicy. Inilah yang saya buktikan saat mencicipi Creole Sampler. Racikan creole gaya Lousiana ini sedikit berbeda dengan Cajun. Creole ini lebih mirip hidangan Eropa dengan bahan dan bumbu segar khas Luoisana. Disajikan dalam piring bundar terdiri dari chicken gumbo, jambalaya dan bisque udang dan mangga dalam mangkuk kecil plus beberapa iris bauquette. Gumbo khas New Orleans ini terbuat dari daging ayam plus sedikit nasi. Warnanya kehitaman, pekat, dengan rasa gurih plus aroma lebih dari 20 jenis rempah. Rasanya sangat gurih sedikit pedas dan sangat harum. Jambalaya, terlihat lebih menantang dengan warna oranye kemerahan. Karena bahannya terbuat dari seafood, tomat, rempah dan diberi irisan sosis beraroma asap. Sedikit manis, asam dengan dominant rasa gurih yang kuat. Sedangkan bisque yang tak lain sup kental dengan bumbu kari ringan dengan rasa udang yang gurih dan mangga yang asam segar. Salad olive pasta yang terdiri dari pasta spiral 3 warna dengan saus vinaigrette, paduan olive oil dan balsamic vinegar terasa sangat segar dengan taburan paprika yang dicincang halus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejutan rasa unik dan menantang kembali saya rasakan saat mencicipi Chicken Piquant. Dua iris fillet ayam yang diberi bumbu saus piquant disajikan dengan nasi tumis paprika, wortel dan zucchini tumis. Saus piquantnya terasa tidak terlalu pedas, mungkin pemakaian cabai jalapeno yang tak berlebihan. Aroma bumbu Cajunnya terasa sangat harum tercium, membuat irsan daging ayam bebas lemak ini makin gurih. Pesona rasa etnik yang unik, juga saya rasakan saat menggigit Grilled Lamb Chops. Dagingnya lembut, empuk tanpa bau tajam atau prengus dengan balutan rempah dan aroma jalapeno yang ringan. Sangat pas saat dicelupkan dalam mint jelly yang kental, bening kehijauan dengan cincangan daun mint. Seimbang dengan rasa brown sauce yang gurih pekat. Crispy Salmon with white wine sauce yang disajikan cantik kentang dan asparagus membuat saya penasaran. Gigitan pertama terasa kulit salmon sangat renyah, kres..kres..dan dagingnya lembut. Saus white wine yang dipadu dengan saus paprika membentuk sensasi gurih pedas yang unik. Meskipun aroma white wine kurang dominan tetapi irisan caramelized onion yang ditaruh di tengah menjadi pelengkap yang unik. Harum, sedikit renyah dengan aroma karamel yang kuat.
Aroma ‘tanah’ dari jamur yang harum menggelitik, menebar dari Portobello Tuna yang disajikan dengan sepotong tebal daging ikan tuna yang dipanggang. Jamur yang berpayung besar asli Eropa ini, dicincang kasar dan diolah dengan krim segar sehingga warnanya kecokelatan. Rasa kenyal gurih jamur beradu dengan krim yang gurih harum. Seimbang dengan rasa kenyal dan gurih daging tuna. Potongan tuna cukup royal sehingga sayapun tak sanggup menghabiskan.

Sajian utama khas Creole ini cukup mengenyangkan dan tak terlalu asing di lidah. Karena disajikan dengan nasi tumis paprika dan sayuran tumis. Untuk meredam rasa rempah, sayapun meneguk Bistro. Minuman dengan racikan irisan anggur merah, sirop kayumanis, jus apel dan the strawberry. Rasa asam segar plus semburat manis menyapu bekas rempah dan lemak di mulut. Sayang sekali saya terlanjur kenyang sehingga urung mencicipi Bread Pudding Souffle yang disiram saus bourbon. Hmm…sudah terbayang kelembuatannya pada suapan pertama!

Saya tak heran jika citarasa New Orleans yang diusung resto ini sanggup memberi kejutan. Hal ini tak lain karena Michael J.Oregon yang asli New Orleans dengan pengalaman 15 tahun diberbagai bidang kuliner, bertanggungjawab untuk racikan bumbu, mengolah hingga detil penyajiannya. Saat akan meninggalkan resto, saya disodori brosur program Orleans Vaganza. Program ini memberikan diskon 30% untuk menu ala carte mulai hari ini hingga 10 Januari 2007. Wah, kayaknya saya harus kembali lagi untuk mencicipi jambalaya yang eksotik!

Orleans Bistro
Jl. Woltermongonsidi 12 E-14A
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Telpon: 021-727-90555
Jam Buka : 10.00 – 22.00 WIB
Harga : mulai Rp.100.000,00 ++ untuk lunch; Rp. 250.000,00++ untuk dinner
(dev/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads