Di Pasar Santa yang kini dikenal sebagai pasar modern ternyata ada roastery keren. Salah satu biji kopi yang ditawarkan berhasil menyabet penghargaan bergengsi.
Bagi warga Jakarta Selatan dan sekitarnya, pastinya tak asing dengan Pasar Santa. Pasar tradisional yang berhasil dipugar menjadi pasar modern ini menjadi tempat kulineran hits, pilihannya dari yang legendaris hingga kekinian.
Selain tempat makan, banyak juga toko dan kedai kopi yang cukup populer di sini. Di bagian bawah pasarnya ada salah satu roastery yang menyimpan biji kopi istimewa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namanya Kawaki Roastery. Toko kopi ini tak sekadar menjual kopi di pasar, tetapi juga pernah menyajikan kopi segar pada acara G20 di Jakarta, Indonesia. Pilihan biji kopi lokalnya beragam, bahkan ada satu biji kopi istimewa yang pernah menang penghargaan bergengsi.
Detail Informasi | |
Nama Tempat Makan | Kawaki Roastery |
Alamat | Pasar Santa Lt. Basement AKS 56-67, Jalan Cipaku I, Jakarta Selatan. |
No Telp | 081282717969 |
Jam Operasional | Senin- Minggu, 07.00 - 21.00 WIB |
Estimasi Harga | Rp 20.000 - Rp 50.000 |
Tipe Kuliner | Kopi |
Fasilitas |
|
![]() |
Menonjolkan Kekayaan Kopi Lokal
Kawaki Roastery berada tepat di lantai bawah, persis di depan tangga dari pintu utama Pasar Santa. Ukurannya tak terlalu besar, maksimal hanya 8 orang yang bisa duduk jika ingin berada di posisi melihat barista menyeduh kopi.
Deretan stoples besar berisi kopi membuat mata kami terbelalak penasaran. Mulai dari Aceh, Jawa Timur, Papua, Toraja, bahkan hingga kopi luwak sekalipun tampak dipajang di bagian sisi kedai.
Kawaki Roastery ternyata tak hanya menjual biji kopi yang sudah dipanggang. Di lantai atas, mereka juga memiliki kedai khusus digunakan sebagai tempat memanggang kopi.
Ternyata latar belakang pemilik Kawaki Roastery, Christine Tandibua asal Toraja yang juga memiliki kebun kopi menjadi alasannya. Konon sang pemilik merasa kopi Indonesia perlu ditonjolkan dengan lebih serius.
Ketelitian Pemiliknya Mengelola Kopi
![]() |
Menurut penuturan salah satu pekerjanya, pemilik Kawaki Roastery bahkan masih aktif dalam menangani kopi-kopinya secara langsung. Pada proses pemanggangan green beans atau biji hijau bahkan tak jarang dilakukan sendiri olehnya.
Biji kopi yang disajikan di sini dipanggang dengan tingkat medium roast. Ciri-cirinya tampak dari warna kopi yang masih cokelat cerah dan tidak mengeluarkan banyak minyak. Aroma fruity dan floral alami dari dalam kopinya juga masih terendus kencang dari dalam stoples.
Ada salah satu biji kopi yang sejak pasca panennya ditangani sendiri oleh Christine. Ialah Toraja Asong yang sejak pencucian, fermentasi, hingga pemanggangan dipantau dengan teliti.
Biji kopi Toraja Asong tersebut kini menjadi salah satu produk terbaik dari Kawaki Roastery. Biji kopi ini juga menyimpan perjalanan yang panjang sampai menyabet penghargaan.
Di halaman selanjutnya ada biji kopi yang dipakai oleh juara dunia.
Pilihan Biji Kopi yang Istimewa
![]() |
Alih-alih dibuat penasaran dengan biji kopi luwak yang ada di deretan stoplesnya, kami justru ditawarkan biji kopi yang unik. Namanya Toraja Asong yang berasal dari tanah Toraja tetapi proses pasca panennya dikelola diurus langsung oleh Christine.
"Toraja Asong ini satu-satunya punya kita. Kalau sampai ketemu biji kopi Toraja Asong di kafe lain, berarti mereka sudah pasti beli kopinya dari kita," kata salah satu barista di sana.
Toraja Asong memiliki keunggulan pada rasa, aroma dan notes yang dihasilkan. Toraja Asong pernah mendapatkan perhatian khusus di Australia usai menyabet gelar Australian International Coffee Award pada peringkat perunggu tahun 2020.
Biji kopi ini melalui proses anaerobic honey dalam fermentasinya. Lokasi tanamnya berada di Buntu Papasan, Toraja Utara dengan ketinggian 1.700-2.000 meter di atas permukaan laut.
Ada juga Toraja Yale dengan karakter yang tak kalah unik. Toraja Yale menjadi biji kopi yang diboyong Muhammad Aga saat menjawarai Indonesia Barista Championship pada 2018.
Biji kopi ini dipanen dari Sapan, Toraja dengan ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut. Proses pasca panen yang diterapkan berupa dry hulled atau pengeringan yang sepenuhnya dilakukan secara alami.
Segarnya Racikan Kopi nan Beragam
![]() |
Untuk membuktikan karakter rasanya, kami memesan kedua kopi unggulan Toraja Asong dan Toraja Yale untuk diseduh dengan teknik pour over. Menggunakan kopi seberat 15 gram, perbandingan antara bubuk kopi dan seduhan air yang digunakan 1:15.
Untuk teknik pour over, pelanggan yang datang cukup membayar Rp 25.000 per jenis biji kopinya. Menunggu kira-kira 3 menit, kopi kami akhirnya disajikan.
Setelah diseduh, Toraja Asong memiliki body yang medium. Ada rasa mirip perpaduan buah persik dan buah plum sebagai sumber fruitynya. Begitu juga rasa manis sedikit sepat yang berasal dari hint apel hijau.
Sementara pada Toraja Yale body atau kepekatannya medium to light yang artinya warna hasil seduhannya cokelat terang. Pada sesapan pertama ada rasa mirip madu yang terasa, dilanjut dengan rasa kuat dari notes cokelatnya.
Kami juga mencicipi espresso blend andalan Kawaki Roastery dalam seduhan segelas Magic (Rp 23.000). Rasa lembut susu yang creamy memberikan hint manis untuk kemudian berganti rasa kopi dengan notes dark cokelat yang dominan. Racikan Magic di sini menjadi salah satu yang juga direkomendasikan Efenerr atau yang kerap dinobatkan sebagai Bapak Magic Indonesia.
Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com.
Simak Video "Pengusaha Kafe Belum Rasakan Dampak Kenaikan Harga Biji Kopi"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)