Di ujung jalan Alkateri ada kafe 'tersembunyi' yang punya menu-menu enak. Mulai dari racikan kopi hingga tiramisunya sayang untuk dilewatkan.
Fenomena menjamurnya kedai kopi juga terjadi kota kembang atau Bandung. Mulai dari kafe-kafe lokal hingga kafe yang sudah mendunia bisa ditemukan di Bandung.
Salah satunya ialah Blue Doors. Sesuai dengan namanya, kafe yang menawarkan racikan kopi hingga kue-kue yang enak ini berada di balik sebuah pintu kecil berwarna biru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsepnya unik, dengan memadukan bangunan tua dengan tren kopi kekinian membuat banyak pengunjung betah berlama-lama di kafenya. Usut punya usut, kafe ini bahkan telah memiliki cabang di luar negeri.
Detail Informasi | |
Nama Tempat Makan | Blue Doors |
Alamat | Jalan Alkateri No.2, Braga, Bandung |
No Telp | 022-20540614 |
Jam Operasional | Senin, Rabu-Kamis, Sabtu-Minggu, 09.00 - 22.00 WIB
ADVERTISEMENT
Selasa, 10.00 - 22.00 WIB Jumat, 07.00 - 22.00 WIB |
Estimasi Harga | Rp 20.000 - Rp 60.000 |
Tipe Kuliner | Kafe |
Fasilitas |
|
![]() |
Berada di gedung tua yang ikonik
Blue Doors menggunakan nama yang diartikan sebagaimana bentuk kafenya. Untuk memasuki kafe ini hanya ada sebuah pintu berwarna biru kecil yang menyempil di antara bangunan-bangunan kuno di Jalan Alkateri.
Ketika memasuki area kafe, pengunjung akan menemukan tulisan yang sudah pudar berukuran besar pada dindingnya. Adalah tulisan yang terbaca sebagai Toko Medan masih tampak dengan tipis pada salah satu sisi temboknya.
Konsep suasana yang dihadirkan bergaya industrial pada ruangan indoornya. Tetapi dilengkapi dengan peralatan kopi yang canggih dan lengkap, terutama untuk manual brew.
Cabangnya yang mendunia
![]() |
Sejauh ini Blue Doors telah memiliki beberapa cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Awalnya Blue Doors berdiri di Bandung, yang kini telah menjadi dua cabang yaitu di Jalan Alkateri dan Jalan Karang Tineung.
Di luar Bandung beberapa cabangnya ada di Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Surabaya, hingga Surakarta. Blue Doors ternyata telah berhasil mengembangkan bisnisnya hingga ke luar negeri yaitu di Melbourne, Australia.
Memiliki banyak cabang, tugas utama dari Blue Doors ialah menjaga kualitas racikan kopi dan suguhannya. Tetapi tak perlu khawatir setiap cabang Blue Doors memiliki kualitas yang tak jauh berbeda satu sama lain.
Racikan kopi hingga suguhan enak di kafe ini ada di halaman berikutnya.
House Blend dengan karakter unik
![]() |
Menyambangi Blue Doors yang ada di Jalan Alkateri, tim detikfood memesan dua menu untuk mencoba karakter kopinya yaitu Magic Coffee dan Cafe Latte. Ketika memesan kopi ada dua jenis biji kopi yang ditawarkan kepada kami.
Pertama ada Megan yang merupakan perpaduan dari biji kopi Ethiopia, Peru dan Kolombia. Diracik menjadi Magic memberikan karakter rasa kopi yang lebih jelas ketika disesap.
Ada perpaduan nutty, chocolaty, sedikit manis mirip buah persik tetapi aftertastenya lembut. Berbeda dengan Cafe Latte yang kami pesan dengan biji kopi bernama Chieftain Espresso.
Chieftain Espresso menggunakan perpaduan 1:1 antara Guatemala Pacaya dan Papua New Guinea Arufa. Adapun tasting notes dari biji kopinya sendiri yaitu agak masam ketika disesap pertama berkat kandungan aciditynya, floral, dan kepekatan yang menengah dengan aftertaste lebih kuat daripada Megan.
Efenerr yang kerap menobatkan dirinya menjadi Bapak Magic Indonesia sendiri mengakui keenakan Magic di Blue Doors Alkateri, Bandung. Ia mengatakan dirinya rela pulang-pergi Jakarta-Bandung demi mencicipi Magic yang baginya berbeda bahkan di gerai Blue Doors lainnya.
Tiramisu hingga pastry yang tak kalah enak
![]() |
Selain kopi yang enak, di sini juga bisa memesan camilan pelengkap. Seperti pastry layaknya croissant dengan berbagai isian hingga tiramisu yang lembut creamy.
Pilihan kami tertuju pada Almond Croissant seharga Rp 40.000 yang ukurannya medium dan cocok untuk dua orang. Tekstur luarnya renyah flaky dengan bagian dalam chewy dan air pocketnya yang besar-besar.
Tampilan adonan bagian dalamnya menunjukkan bahwa croissant yang disajikan melalui proses fermentasi yang baik. Tetapi untuk sajian Tiramisunya juga tak kalah enak. Ada dua pilihan tiramisu di sini, yaitu original dan kahlua.
Perbedaannya ada pada tambahan alkohol berjenis kahlua dan tiramisu original yang bebas alkohol. Teksturnya lembut creamy dan tak terlalu manis, ukurannya sekitar 3x7 centimeter per potong tiramisunya.
Mascarpone yang digunakan tak meninggalkan kesan yang ringan pada langit-langit mulut, tak menyisakan kesan berlemak. Tetapi lady finger yang kecil di bagian tengahnya terasa kalah dengan mascarpone.
Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com.
Simak Video "Video Kuliner Unik di Bandung: Batagor Kuah Mi Kocok"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)
dβfoodspot Review
Ulasan lengkap rekomendasitempat makan untukmu