![]() |
Kopi Pasir Ala Turki di Pecinan
"Waspada. Permukaan Panas, Jangan Disentuh" begitu stiker yang ditempel pada kuali besar yang menarik perhatian kami. Hampir setiap pelanggan yang baru masuk ke kedai ini pasti melirik ke arah kuali berisi pasir panas tersebut.
Pekerja yang bertugas di bagian kopi menjelaskan bahwa di dalamnya berisi kompor besar bersuhu tinggi. Kuali tersebut memang sengaja dihadirkan untuk menyeduh kopi dengan metode yang ada di Turki.
Camgkir-cangkir khusus berukuran kecil sebanyak tiga buah dijajarkan untuk menyeduh kopi. Dengan lihai pekerja di sana memutar-mutarkan cangkir tersebut hingga kopinya mendidih berbuih yang menandakan sudah siap dituang ke dalam gelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada tiga jenis kopi yang kami pesan. Butter Coffee, Es Kopi Pantjoran, dan Es Kopi Susu Aren yang harga Rp 24.000 - Rp 25.000 per gelas.
Butter coffeenya disajikan selagi panas hingga ketika menteganya dimasukkan ke dalam gelas, tak butuh waktu lama untuk langsung meleleh. Racikan kopinya menggunakan biji kopi asli Indonesia. Rasa pekat kopinya berpadu dengan gurih mentega.
Untuk Es Kopi Pantjorannya mereka memiliki racikan sendiri. Kopi hitam yang ditambahkan berbagai rempah serta disajikan dengan kayu manis batang 3 cm. Aromanya begitu harum semerbak dengan rasa rempah lembut yang menyapa lidah ketika disesap.
Sementara untuk es kopi arennya cenderung lebih creamy dan lembut. Kopinya tak terlalu pekat. Menu ini cocok untuk mereka yang ingin minum kopi tetapi tak ingin kopi yang terlalu kuat.
![]() |
Donat Ubi Ungu yang Empuk
Djauw Coffee memang terkenal dengan racikan kopi dan sajian makanannya yang klasik. Tetapi ada satu menu yang tak boleh lupa dipesan ketika datang ke sini.
Donat kampung dengan inovasi bahan ubi ungu membuat rasanya lebih unik. Adonannya terasa empuk, padat, tetapi tidak seret ketika dinikmati.
Warnanya ungu padam agak kecokelatan. Konon bahan utamanya memang menggunakan ubi ungu yang dihaluskan bukan dengan penambahan pewarna makanan ungu semata-mata untuk menghadirkan warna yang cantik saja.
Seporsi Donat Ubi Ungunya dibanderol Rp 20.000 dengan isian dua buah donat dalam satu piring. Sentuhan klasiknya semakin terasa karena toppingnya sederhana, hanya menggunakan taburan gula halus di bagian atasnya.
Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikcom? Kirim email ke foodreview@detik.com.
Simak Video "Kampoeng Djoeang, Kafe Vintage di Ujung Museum Satriamandala"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)