Toko Merah: Menikmati Kopi dan Pisang Goreng di Bangunan 293 Tahun

Toko Merah: Menikmati Kopi dan Pisang Goreng di Bangunan 293 Tahun

Resto dan Kafe - detikFood
Jumat, 22 Des 2023 17:00 WIB
Toko Merah: Menikmati Kopi dan Pisang Goreng di Bangunan 293 Tahun
img-alt

Diah Afrilian

4
β€œMenghidupkan kembali bangunan bersejarah dengan cara yang nyaman dan sajian yang nikmat!” - dfl
BAGIKAN
Foto: Tim detikfood
Jakarta -

Sebuah bangunan bekas peninggalan Belanda di kawasan Kali Besar berhasil disulap jadi kafe yang estetik. Ini menu minuman hingga pisang gorengnya yang renyah.

Kawasan Kota Tua dan sekitarnya terkenal sebagai wilayah yang masih kental dengan sentuhan arsitektur Belanda kuno. Berbagai peninggalan berupa bangunan bekas kantor pemerintahan hingga rumah tinggal bisa ditemukan di sepanjang jalan kawasan Kota Tua hingga Harmoni.

Salah satu bangunan yang mencolok dan menyimpan sejarah panjang di baliknya adalah Toko Merah. Bangunan dengan bata berwarna merah tepat di seberang Kali Besar menjadi saksi bisu kedatangan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini Toko Merah telah disulap menjadi kafe kekinian tanpa meninggalkan sisi klasik dari setiap sudut bangunannya. Menikmati sejarah sambil menyeruput kopi dan menikmati pisang gorengnya menjadi cara yang unik untuk wisata kuliner di Kota Tua.

Baca juga: Gembira Sambut Natal, Pemilik Restoran Ini Berbagi Makanan Gratis

ADVERTISEMENT
Detail Informasi
Nama Tempat MakanRode Winkel Coffee & Savoury (Toko Merah)
AlamatJl. Kali Besar Barat No.11, Roa Malaka, Kec. Tambora, Kota Jakarta Barat.
No Telp0811-2724-411
Jam Operasional

Senin - Jumat, 10.00 - 22.00 WIB

Sabtu - Minggu, 07.00 - 22.00 WIB

Estimasi HargaRp 20.000 - Rp 100.000
Tipe KulinerTradisional, Fusion Food
Fasilitas
  • Area Parkir
  • Toilet
  • Bawa Pulang
  • Area Merokok
  • dll.
Toko Merah: Menikmati Kopi dan Pisang Goreng di Bangunan 293 TahunBerawal dari kediaman direktur VOC, bangunan ini disulap menjadi kafe klasik yang kekinian. Foto: Tim detikfood

Sejarah Bangunan Toko Merah

Toko Merah awalnya merupakan tempat tinggal yang didirikan oleh Gustaaf Willem Baron van Imhoff. Pada tahun 1730, Baron van Imhoff datang ke Batavia dan mendirikan rumahnya sebagai tempat tinggal untuk keluarganya jika masa jabatannya selesai menjadi direktur perdagangan VOC atau dirinya meninggal.

Tepat sesuai prediksinya, setelah Van Imhoff meninggal rumahnya disulap menjadi kampus dan akademi di tahun 1943. Tak bertahan lama, 12 tahun kemudian Jacob Mossel justru membubarkan akademi yang dirintis Van Imhoff untuk menyulap bangunan itu menjadi hotel.

Singkat cerita, bangunan ini mulai ditempati oleh perusahaan lokal setelah nasionalisasi banyak bangunan Belanda peninggalan masa penjajahan. Hingga akhirnya pada 1993 Toko Merah diambil alih oleh pemerintah dan diresmikan sebagai cagar budaya di kota Jakarta.

Viral Usai Disulap Menjadi Kafe

Toko Merah: Menikmati Kopi dan Pisang Goreng di Bangunan 293 TahunCagar budaya ini menjadi populer setelah beroperasi sebagai kafe. Foto: Tim detikfood

Setelah waktu yang panjang dilalui, perlahan Toko Merah mengalami pemugaran dan perbaikan di beberapa bagiannya. Pada jelang akhir 2023 muncul sebuah kafe bernama Rode Winkel yang kemudian memanfaatkan bangunan ini sebagai kafe bertema Belanda klasik.

Saat disambangi oleh detikfood, salah satu pekerjanya menyebut kafe ini baru buka pada awal November 2023. Kehadirannya disambut baik dengan banyaknya pelanggan yang penasaran untuk duduk dan menyantap makanan yang disajikannya.

Beberapa minggu sejak awal pembukaannya, banyak pelanggan yang bahkan harus masuk daftar tunggu atau waiting list untuk makan di sini. Terutama ketika akhir pekan atau pekan liburan saat banyak orang sibuk mencari kafe nyaman untuk bersantai.

Racikan kopi hingga camilannya yang enak ada di halaman selanjutnya.

Racikan Kopi Rode dan Winkel

Toko Merah: Menikmati Kopi dan Pisang Goreng di Bangunan 293 TahunRacikan kopi susu hingga minumannya nikmat untuk diseruput. Foto: Tim detikfood

Layaknya kafe yang lain, ada racikan es kopi susu khas di Rode Winkel. Nama menunya yaitu Kopi Susu Rode dan Kopi Susu Winkel.

Kopi Susu Rode yang dibanderol Rp 24.000 memiliki ciri khas dengan gula aren sebagai pemanis. Karakter espressonya lembut tetapi tetap terasa diimbangi dengan krimer dan susu yang creamy.

Berbeda dengan Rode, menu bernama Kopi Susu Winkel yang dipatok seharga Rp 28.000 menggunakan campuran sirup salted caramel di dalamnya. Sentuhan kopi yang lembut dan creamy semakin gurih legit dan nikmat untuk kamu yang tak terlalu suka manis.

Selain menu kopi di sini juga ada menu minuman yang paling aman untuk dipesan yaitu Lemon Tea. Harga segelas Lemon Teanya Rp 22.000 dengan citarasa teh yang sepat dan perasan lemonnya yang kuat terasa.

Citarasa Khas Indonesia

Toko Merah: Menikmati Kopi dan Pisang Goreng di Bangunan 293 TahunSentuhan citarasa khas Indonesianya bisa dirasakan pada beberapa menu makanannya. Foto: Tim detikfood

Walaupun menerapkan suasana khas Belanda klasik tetapi menu makanannya mengedepankan citarasa khas Indonesia. Sajian seperti Dori Sambal Matah hingga Nasi Goreng Buntut bisa dipesan untuk mengisi perut di dalam Rode Winkel.

Seporsi menu bernama Dori Sambal Matahnya berisi nasi putih, potongan ikan dori goreng yang dilapisi tepung, serta sambal matah segar yang dituang di atas ikan dorinya. Karakter sambal matah dari menu seharga Rp 54.000 ini seimbang antara pedas dan segarnya.

Ikan dori goreng tepungnya sendiri teksturnya masih juicy dengan tepung yang renyah. Dipadukan dengan nasi putih yang hangat sensasi melahap Dori Sambal Matahnya semakin sempurna.

Jika ingin makanan yang lebih mengenyangkan lainnya bisa memesan Nasi Goreng Buntut seharga Rp 59.000. Daging buntutnya dimasak sedemikian rupa sehingga memberikan tekstur garing di luar dan lembut di bagian dalamnya.

Untuk nasi gorengnya terasa kuat rempah khas Indonesia yang medhok. Sayangnya tak ada roma atau rasa smokey yang diberikan dari nasi gorengnya itu sendiri.

Camilan Pisang Goreng yang Laris Manis

Toko Merah: Menikmati Kopi dan Pisang Goreng di Bangunan 293 TahunPisang goreng wijen menjadi menu yang tak boleh ketinggalan untuk dicicipi. Foto: Tim detikfood

Sebagai pelengkap waktu minum kopi atau makan makanan yang enak, tak ada salahnya untuk memesan camilan. Menurut pekerjanya, camilan yang paling laris adalah Pisang Wijen seharga Rp 26.000.

Sesuai dengan namanya, Pisang Wijen yang disajikan memiliki aroma wijen yang harumnya kuat menembus hidung. Pisang yang 3/4 matang pohon digoreng dengan balutan tepung terigu yang renyah dan tekstur pisangnya yang empuk.

Berbeda dengan pisang goreng di tempat lain, lapisan tepung terigunya tidak memiliki rasa manis tambahan dari gula. Pisang gorengnya dibiarkan mengeluarkan rasa manis secara alami dari pisang yang digunakan.

Ingin tempat makan atau produk Anda di review oleh detikcom? Kirim email ke foodreview@detik.com.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Kulineran di Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)

Hide Ads