Roti bakar 'jadul' biasanya hanya diberikan isian cokelat atau kacang. Berbeda dengan kedai satu ini yang sajian roti bakarnya dibanjiri alpukat kopi.
Sore hari enaknya ngemil roti bakar ditemani es kopi yang menyegarkan. Kamu bisa menikmatinya sekaligus di Gading Serpong.
Kawasan yang terkenal dengan kulinernya ini banyak menghadirkan tempat makan baru. Salah satunya kedai roti bakar Kupi Plus Ruti yang baru buka sekitar 1 bulan.
Kupi Plus Ruti menempati area teras Ruko Maggiore Square No. 58-59, Gading Serpong. Kedainya cukup nyaman untuk santai sore sambil menikmati roti bakar.
Terinspirasi dari Roti Nougat
Kupi Plus Ruti sebenarnya sudah pernah buka pada 2018. Namun, harus tutup karena pandemi Covid-19 melanda. Dulu gerainya ada di kawasan Sunter dan Kelapa Gading.
Natasha, sang pemilik Kupi Plus Ruti akhirnya membuka kedai roti bakar ini lagi. Ia menjelaskan soal konsep Kupi Plus Ruti yang ternyata terinspirasi dari sajian roti nougat.
"Slogan kita itu roti jadul gaya baru, karena apa namanya ya mungkin kan masyarakat Indonesia sudah biasalah makan roti terus temennya minum kopi. Nah kita jadi ingin ambil culture (budaya) itu tapi dengan twisted gitu," jelas Natasha kepada detikFood (6/7).
Roti bakar ini ditawarkan oleh Natasha terinspirasi dari sajian roti nougat yang isiannya melimpah. Namun, rasa yang ditawarkan berbeda. Natasha juga mengungkapkan kalau rotinya adalah buatannya sendiri, karena ia ingin memiliki tekstur roti yang berbeda dari tempat lain.
Salah satu menu andalan dari Kupi Plus Ruti adalah Roti Alpukat Kopi. Menu ini unik, karena topping alpukat kopinya mirip sekali dengan minuman alpukat kocok. Masih ada 15 menu lainnya yang tak kalah enak.
Roti Alpukat Kopi Sang Juara!
Pengunjung bisa melihat secara langsung proses pembuatannya. DetikFood turut mengintip cara membuatnya, roti tawar dibelah menjadi beberapa bagian kemudian dipanggang dengan olesan mentega.
Roti dipanggang hingga permukaan luarnya agak renyah dan kecokelatan. Setelah itu, berikan olesan selai krim tiramisu dan alpukat yang telah dihancurkan, cokelat meisjes, dan susu kental manis.
Sekilas terlihat begitu manis, tapi saat dicoba ternyata tak semanis itu. Alpukat yang dihancurkan itu mengimbangi rasa manisnya.
Sensasi kopi juga cukup terasa dari krim tiramisu. Tak begitu kencang memang rasa kopinya, tapi pas di lidah.
Natasha mengatakan, "Kenapa kita pakainya krim tiramisu, karena pembeli kita juga banyak yang anak kecil. Awalnya juga mau pakai kopi yang kuat gitu, tapi mereka kan ngga bisa ya makanya diganti jadi krim tiramisu."
Untuk tekstur rotinya, detikFood sangat menyukainya. Terasa renyah di bagian luar, tapi ketika digigit langsung lembut dan tak sulit mengunyahnya.
(yms/adr)