Resto d'SDL: Harum Sedap Ayam Ngumpet Bertabur Serundeng Melimpah

Ayam Ngumpet

Resto d'SDL: Ayam Ngumpet dengan Serundeng Melimpah Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari

Kami tertarik mencicipi Ayam Ngumpet (Rp 145 ribu). Harganya memang agak mahal, namun sebanding dengan rasanya. Masakan ini memakai ayam kampung yang dagingnya empuk dan tidak berlemak.

Satu ekor ayam kampung utuh disajikan berikut ceker, kepala ayam, dan hati ampelanya. Aroma wangi gurih serundeng tercium harum. Ayam ini disajikan dengan sambal kecombrang yang harum.

Disebut Ayam Ngumpet karena ayam tak terlihat karena ditimbuni serundeng yang melimpah. Serundengnya terbuat dari lengkuas muda parut dengan paduan daun jeruk dan pandan yang digoreng renyah. Selintas tampilannya mirip ayam tangkap Aceh.

Ayam kampungnya empuk dan renyah. Bumbunya juga meresap hingga ke bagian dalam daging, karena proses memasaknya yang lama. Tak beda dengan ayam goreng lengkuas. Renyahnya lengkuas muda makin enak disuap dengan nasi hangat.Satu porsi bisa dimakan untuk 5-6 orang, jadi cocok untuk menu berbuka puasa bersama keluarga.

Bebek Goreng Bumbu Ketumbar

Resto d'SDL: Ayam Ngumpet dengan Serundeng Melimpah Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari

Tak kalah gurih dari Ayam Ngumpet, ada menu Bebek Goreng yang gurih. Aroma gurih bawang putih dan ketumbar langsung tercium ketika bebek goreng ini disajikan hangat.

Remahan bumbu ketumbar dan bawang juga disajikan di sisi bebek goreng. Meskipun potongan bebek gorengnya cukup besar tetapi sangat empuk. Ini karena bebek diolah memakai panci bertekanan. Bumbunya pun meresap hingga ke daging dan tulangnya.

Resto d'SDL: Ayam Ngumpet dengan Serundeng Melimpah Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari

Bebek goreng ini pas sekali disuap dengan nasi putih hangat. Apalagi dicocol sambal ceurik, sambal dadak khas Sunda yang segar dan pedas nampol.