Warung Mbok Limbok: Sedapnya Sambal Berpadu Garing Renyah Bebek Kremes

Warung Mbok Limbok: Sedapnya Sambal Berpadu Garing Renyah Bebek Kremes

Odilia Winneke Setiawati - detikFood
Senin, 18 Apr 2016 16:01 WIB
Foto: detikfood
Jakarta - Penyuka rasa pedas yang sedang lapar berat, paling pas bersantap di sini. Nasi, sambal dan lalapan bisa ditambah sesuka hati. Bebek dan ayam kremes yang empuk jadi lauk yang memuaskan.

Meskipun berada di pulau dewata, warung makan yang bernama 'Warung Galeri Ayam Kalasan Kremes Mbok Limbok' dari Yogyakarta ini populer. Pastinya buat penyuka nasi dan sambal.

Suasana rumah makan ini agak gelap karena meja kursi kayu berpelitur mendominasi ruangan. Di sebagian besar dinding ditaruh beragam hiasan kerajinan. Juga poster berisi komentar para pesohor yang memuji ayam goreng di sini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menunya berbasis 'kremesan' atau adonan tepung beras yang digoreng kering keriting. Tinggal pilih bebek, ayam, tempe, lele, gurame, mujair atau tahu. Semuanya dibalut kremesan. Pelengkapnya ada sayur lodeh, pelecing kangkung plus beragam sambal.

Sambil menunggu bebek kremes dan bebek penyet disiapkan kamipun menuju ke bagian dalam. Nasi bisa diambil dari rice cooker, panas mengepul. Ada berderetan lalapan, mentimun, kacang panjang, kemangi dan bayam rebus.

Kalau tak mau pesan sambal tambahan, sudah tersedia di meja sambal yang bisa diambil sepuasnya. Kecap manis juga disediakan bagi yang takut disengat sambal.

Bebek kremes bagian dada (Rp. 33.000 ++) di sajikan di atas piring tanah liat. Ukuran cukup besar, nyaris tertutup kremesan. Tempenya dipotong lebar tipis dengan taburan kremesan. Sementara bebek penyetnya dibalut gerusan rawit merah dan daun kemangi yang memar.

Wah, gurih wangi bebek benar-benar menggoda. Apalagi ada nasi putih hangat dan sambal. Sambalnya sedikit oranye dengan percikan minyak kemerahan. Begitu terkena lidah, langsung terasa sengatan cabai yang dahsyat.

Bebeknya empuk dengan kremesan berwarna kuning keemasan yang gurih garing dan renyah, menyatu asyik di mulut. Bebek penyetnya lebih kecil tapi rasa bawang putih meresap hingga ke dalam dagingnya.


Kremesan ini rupanya ada hubungan dengan ayam goreng kalasan yang dipopulerkan oleh Ny. Suharti. Dulunya sang pemilik, Gusti Mbok Limbok ikut merintis usaha ayam goreng ini. Kemudian ia berusaha merintis usaha sendiri di Jakarta dengan nama Ayam Kalasan 35.

Singkat cerita pada tahun 2006 ia mulai membuka usaha di Bali berkolaborasi dengan adik iparnya yang berdagang furnitur. Itulah sebabnya di buku menu dicantumkan semua jenis usaha yang dijalani keluarga mbok Limbok. Dari furnitur, travel hingga benda seni.

Nama Limbok sendiri diambil dari nama neneknya, Limbuk. Wanita dari desa Kalasan ini menyandang nama tokoh wanita dalam pewayangan. Libuk sebagai simbol wanita kuat, gigih, terus belajar dan selalu ingin maju.

O,ya seporsi pelecing kangkung (Rp. 15.000++) yang kami pesan juga sedap. Kangkung sawah yang gendut besar terasa renyah berpadu dengan tauge dan kacang tanah. Bumbunya berupa gerusan kasar cabai merah, tomat dan sedikit kecombrang. Rasanya asyik berpadu di lidah.


Jangan ditanya, sengatan pedas cabai dari sambal terasi yang kami pesan membuat butiran keringat bercucuran. Untung ada beberapa potong tempe kremes (Rp. 13.000++) yang renyah gurih sebagai penawarnya.

Meski ada di pulau dewata makan makanan khas Yogya juga patut dicoba. Sedap, mengenyangkan dan memuaskan. Pokoknya dijamin keringatan, segar dan kenyang!

Warung mbok Limbok selain di Jl. Dewi Sri juga ada di beberapa pusat oleh-oleh. Tetapi suasananya tentu saja berbeda. Warung ini buka 24 jam, kapanpun lapar, mau makan kenyang dan sedap bisa mampir ke sini.

Warung Galery
Ayam Kalasan Kremes Mbok Limbok
Jl. Dewi Sri 33
Denpasar, Bali (msa/odi)

Hide Ads