Sambel Setan Pejompongan: Bercucuran Keringat Disengat Lele Goreng Cocol Sambal Super Pedas

Sambel Setan Pejompongan: Bercucuran Keringat Disengat Lele Goreng Cocol Sambal Super Pedas

- detikFood
Rabu, 22 Okt 2014 15:47 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - Warung tenda pecel lele ini rupanya berbeda dengan warung sejenisnya. Di sini, sambal bukan sekadar pelengkap makanan, melainkan daya tarik utama. Saking pedasnya, Anda bisa-bisa mengumpat saat mencicipi sambal ini. "Setan! Sambalnya pedas banget!"

Mungkin karena itulah warung tenda ini dinamai 'Sambel Setan'. Letaknya di pinggir jalan dan tampak sederhana. Di dalamnya hanya ada dua meja panjang, jadi Anda harus berbagi tempat dengan pelanggan lain. Saking ramainya, sang pemilik usaha sampai membuka 'cabang' tak jauh dari situ.

Sambel Setan menyediakan lauk berupa ayam serta ikan mas, gurami, bawal, mujair, dan lele. Semuanya digoreng di wajan besar dengan minyak panas yang banyak. Di belakangnya tampak cobek dan ulekan jumbo untuk melumat cabai dan bumbunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada daftar menu dan harga di sini. Jadi, Anda harus memesan langsung di tempat menggoreng. Kamipun memesan bawal (Rp 25.000/ekor), lele (Rp 11.000/ekor), tahu (Rp 2.000/potong), tempe (Rp 2.000/potong), dan satai kulit (Rp 5.000/tusuk) sebagai lauk nasi putih (Rp 4.000/porsi). Sebagai pelepas dahaga, hanya tersedia teh racikan sendiri (teh manis Rp 4.000/gelas) dan teh dalam botol (Rp 5.000/botol).

Bawal dan lele disajikan di piring terpisah dengan satai kulit, tahu, dan tempe. Di masing-masing piring terdapat potongan mentimun dan kangkung rebus. Tentu saja, sepiring kecil sambal yang tersohor itu tak ketinggalan.

Ikan bawal dan lele digoreng sampai permukaannya berwarna cokelat cerah. Dinikmati selagi panas, bagian luar bawal dan lele terasa sangat renyah sementara bagian dalamnya yang berwarna putih masih agak basah.

Sayang, bumbu kuning yang membalur kulit ikan kurang asin dan tak meresap sampai ke dalam. Mungkin karena ikan yang disimpan di baskom berisi es batu baru dibumbui jika dipesan. Jadi, tak cukup waktu bagi bumbunya untuk meresap sampai ke dalam daging.

Jika ikan tak lagi renyah dan bagian luarnya habis dikuliti, tinggal tersisa daging dalamnya yang hambar. Bagaimanapun juga, bawal yang disajikan berukuran besar, sehingga dagingnya tebal dan bisa dinikmati dua orang.

Mungkin ikannya sengaja tak dibumbui begitu mereap agar kita bisa lebih merasakan sengatan sambal setan. Tampak kulit dan biji cabai yang tak diulek halus dengan genangan air merah. Karena diulek maka jus cabai keluar dan menambah rasa pedas. Sekali cocol, lidah langsung kepanasan. Butiran keringat lalu mulai keluar dari pori-pori kulit.

Sshh haahh... Sambal ini sepertinya terbuat dari cabai rawit besar, tomat, dan sedikit bawang merah tanpa dimasak. Pedasnya awet di lidah, membuat kita seperti kesetanan! Kalau mau aman, cocol air sambalnya saja yang tak begitu pedas dan terasa asam segar.

Atau, tuangkan kecap manis yang tersedia di meja untuk mengurangi sengatannya. Sayapun buru-buru menenangkan lidah dengan segelas teh manis hangat. Lalap mentimun dan kangkung yang royal juga tampaknya sengaja diberikan untuk menetralkan panas sambal di lidah. Tak lupa, satai kulit dan hati-ampela ayam serta tahu dan tempe goreng juga kami habiskan.

Selesai bersantap, perut terasa kenyang, bibir jontor, dan pakaian basah karena berkeringat. Secara keseluruhan, tak ada yang istimewa dengan rasanya. Tempat makan inipun sempit dengan pengamen dan pedagang asongan yang datang silih berganti.

Jika sedang tidak ada pengamen, lagu-lagu pop dan dangdut diputar untuk meramaikan suasana. Di sebelahnya juga ada gerobak Sinar Garut yang menjual es teler untuk mengademkan lidah yang terbakar.

Bagaimanapun juga, harga yang ditawarkan relatif murah mengingat porsinya cukup royal. Kerenyahan ikannyapun menambah semangat makan. Makanya, usaha makan ini bisa bertahan sampai 15 tahun. Mau mampir untuk makan malam nanti?

Warung Khas Cirebon Sambel Setan Ibu Hj. Mut
Jl. Pejompongan Raya (dekat Rumah Susun Bendungan Hilir)
Jakarta Pusat
Jam buka: 18:00-02:00

(dni/odi)

Hide Ads