Hujan-hujan dingin begini enaknya makan daging kambing. Di restoran bermenu kambing ini, ada menu kambing dengan harum rempah yang semerbak. Kadar kolesterolnya juga dijamin rendah. Tersaji panas mengepul, teksturnya lembut menggoyang lidah!
Melewati jalan Wolter Mongonsidi yang selalu padat dari kejauhan terlihat papan nama Kambing Bakar Cairo yang terpampang besar bertuliskan “Terlezat Ke-2 Se-Timur Tengah”. Karena penasaran, akhirnya saya putuskan untuk membuktikannya!
Baru beberapa langkah memasuki restorannya, mencium aroma khas daging kambing yang harum semerbak. Perut saya malah jadi makin lapar saat terlacak aroma rempah yang wangi mengiringi aroma daging kambing yang khas.
Kambing bakar jadi primadona menu di resto ini. Bisa memilih beberapa bagian, bisa iga, paha, ataupun punggung. Porsinya juga bisa disesuaikan, mau 250 gram, 350 gram, ataupun 500 gram. Mau di-share ataupun seporsi disantap sendiri, juga bisa.
Butuh sekitar 20 menit hingga akhirnya pesanan Kambing Bakar Cairo 250 gram (Rp. 36.000,00) datang. Dagingnya disajikan panas-panas di atas hotplate, dengan harum lezat khas daging bakar. Aroma rempahnya begitu mendominasi hidung, karena dagingnya direbus terlebih dulu dengan rempah merica, jahe, dan asam hingga dagingnya lunak.
Saya langsung mengarahkan pisau dan garpu ke atas daging. Baru sedikit terkena tusukkan garpu, dagingnya sudah langsung terkoyak lembut. Wah, kalau begini, rasanya tak butuh pisau lagi untuk menghabiskan seporsi daging yang panas mengepul!
Tak perlu lama-lama untuk menghabiskan seporsi daging bakar ini. Juga tidak perlu susah mengunyah, dagingnya yang lembut enak mengelus lidah dengan sempurna. Rasa gurih makin sedap dipadukan dengan cocolan sambal kecap di permukaannya. Lumeran lemaknya juga tak berlebihan.
Hmm, pantas saja jika restoran ini mengklaim jika daging bakarnya terlezat kedua se-Timur Tengah. Sang pengelola restoran, Novel, mengaku jika resepnya sudah turun-temurun dari neneknya yang asli orang Kairo. Hasilnya, daging bakar yang lembut mulus dengan rasa empuk juicy!
Soal kolesterol dalam daging kambing diminimalisir dengan penggunaan kambing muda. Yang digunakan adalah kambing asal Tegal dan Banyumas, dengan usia tak lebih dari 5 bulan. Menurut Novel, kambing muda memiliki lemak yang jauh lebih sedikit, yang membuatnya tidak berlebihan lemaknya saat dimasak.
Pesanan Soto Mesir (Rp. 20.000,00) juga hadir dengan aroma kari yang lezat menggelitik hidung. Semangkuk soto Mesir terdiri dari potongan daging kambing yang disiram kuah kari dan diberi irisan tomat dan emping. Potongan besar daging kambingnya begitu mulus empuk dengan rasa dan aroma yang gurih enak! Bumbu karinyapun semerbak mengiringi hirupan kuahnya yang hangat.
Menyantap Roti Mariam Keju (Rp. 14.000,00) jadi penutup yang paling pas. Legit manis roti mariam dipadukan dengan parutan keju dan siraman susu di atasnya. Bisa juga memesan roti mariam dengan tambahan eskrim lezat di atasnya. Hmm.. untung tak perlu jauh-jauh ke Kairo buat menyantap sajian lezat ini.
Sebelumnya, kambing Bakar Cairo hanya ada di Bandung, di jalan Gegerkalong Hilir dan juga jalan Pelajar Pejuang. Kini, kambing bakar lezat ini sudah bisa dinikmati di Jakarta, dengan dua cabang jalan Sambas dan jalan Wolter Monginsidi. Nah, sudah siap menghangatkan diri dengan kambing bakar malam ini? Mampir yuk!
Kambing Bakar Cairo
Jl. Wolter Monginsidi No. 39 Santa
Jakarta Selatan
Telp: 021-33335050
Jam Buka: 11.00 - 23.00
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jakarta Selatan
Jl. Gegerkalong Hilir No. 25-27
Bandung
Jl. Pelajar Pejuang 45 No. 104
Bandung
(flo/odi)