Yuk, Nyicip Chai Tow Kway!

Yuk, Nyicip Chai Tow Kway!

- detikFood
Jumat, 27 Agu 2010 12:20 WIB
Jakarta - Jajanan kaki lima khas Singapura ini bisa dimakan sebagai menu sarapan, makan siang atau makan malam. Teksturnya lembut dengan rasa gurih yang enak. Yang gurih berbalut telur atau yang manis keduanya sama enaknya. Disuap hangat dengan cocolan sambal. Hmm... sedap!

Biasanya jajanan yang disebut 'chai tao kway' ini ada dalam jajaran menu dim sum. Salah satu jenis makanan Tio Chiu ini di Singapura dan Malaysia dijajakan oleh pedagang di foodcourt hingga kaki lima. Arti harafiah namanya adalah 'fried carrot cake' alias cake wortel goreng.

Gara-gara nama inilah beberapa teman saya jadi bingung. Karena menyebut 'carrot cake' yang teringat tentunya cake wortel ala Barat yang dibuat dengan campuran wortel serut, dan diberi topping krim keju. Padahal tampilan Carrot Cake yang satu ini berupa potongan adonan yang putih kusam dengan rasa kenyal-kenyal gurih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama 'carrot' berasal dari 'white carrot' alias lobak putih. Ya, lobak putih yang diparut halus kemudian dicampur dengan tepung beras. Adonan kental ini kemudian dicetak dan dikukus. Setelah dingin lalu dipotong dadu dan dibumbui. Jenis yang hitam disebut 'char kway' yang rasanya manis karena diberi tambahan kecap manis.

Tidak di semua tempat mkaan di Jakarta bisa ditemui 'carrot cake' ini. Karena itu saat berkeliling di Eat & Eat terbaru di Gandaria City saya cukup senang menemukan gerai carrot cake. Meskipun gerai yang sama juga ada di Eat & Eat Mal Kelapa Gading.

Bunyi wajan datar seperti wajan martabak yang dipukul-pukul diselingi aroma wangi telur dan bawang langsung menyergap hidung. Chai Tao Kway memang dimasak dengan gaya a la minute. Pilihannya ada beberapa, yang biasa, ditumis dengan telur ayam dan daun bawang, atau yang memakai telur ayam kampung dan saus tiram.

Soal rasa juga bisa dipilih. Ada yang hitam dengan rasa manis dan ada juga yang dicampur hitam dan putih. Soal bumbu chai tao kway memang sederhana. Bisa dicampur bawang, telur ayam, daun bawang atau ditambah dengan saus cabai, saus tiram dan kecap asin. Tinggal dipillih yang sesuai selera.

Wah, tak saya sangka penggemar chai tao kway ternyata cukup banyak. Terbukti sore itu saya harus sabar menanti pesanan saya diracik. Karena kangen dengan chai tao kway yang asli maka yang pesan yang biasa dengan tambahan telur dan daun bawang.

Chai tao kway disajikan dalam piring sedang dengan porsi tak berapa besar. Gumpalan-gumpalan telur terdapat di sela-sela potongan adonan yang putih susu agak kusam. Konon, kepiawaian tukang masak membumbui carrot cake ini terletak pada caranya mematangkan telur. Tidak boleh terlalu kering juga tak boleh terlalu basah.

Hmm... dalam sekali suap langsung terasa gumpaan telur yang renyah luarnya dan lembut di bagian dalam. Tambahan bawang putih dan daun bawang menambah harum aromanya. Belum lagi tektur carrot cake yang kenyal-kenyal lembut, tidak sekenyal kwetiau tetapi mudah dikunyah. Dengan sedikit cocolan saus sambal, jajanan ini menjadi pengganjal perut yang pas di sore hari.

Harga yang dipatok juga tak mahal, Rp. 25.000,00 per porsi. Jajaran makanan lain yang ada di depan gerai ini, mi kocok Bandung, tahu tek dan tahu telur, es cendol Elisa dan warung pecel ndeso plus nasi kebuli pasar Kliwon sudah menggoda selera. Lain kali tentu satu per satu akan saya cicipi!

Eat & Eat
Gandaria City Lantai 2
Jl. Metro Pondok Indah
Jakarta Selatan
(dev/Odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads