Menjaga daya tahan tubuh jadi cara efektif menangkal virus corona. Karenanya kini, minuman jahe plethok menjadi salah satu minuman yang dicari di Banjarnegara.
Adalah Marso (37) warga Desa Gembongan Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara pembuat sekaligus penjual jahe plethok. Sejak tahun 2015, ia telah menekuni usaha membuat minuman hangat kaya rempah tersebut.
"Jahe plethok, ada yang menyebutnya bir plethok. Ini minuman pengangat tubuh yang terbuat dari rempah-rampah," ujarnya saat ditemui detikcom di rumahnya, Jumat (10/4/2020).
![]() |
Marso menceritakan, sebelum merebaknya virus corona, jahe plethok ini dijual di pasar induk Banjarnegara pagi hari. Biasanya, pedagang dan pembeli menjadi pelanggan jahe plethok untuk menjaga daya tahan tubuh.
"Banyak penjual sayur yang naik sepeda motor, jadi biar tidak masuk angin mereka selalu minum jahe plethok ini," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Marso tidak memungkiri jika saat ini penjualan jahe plethok naik. Menurutnya, saat ini pembeli jahe plethok bukan hanya pedagang pasar pagi, tetapi juga pekerja kantoran. Jika biasanya per hari mampu menjual 48 liter, saat ini setiap hari ia mampu menjual jahe plethok sebanyak 84 liter.
"Biasanya saya menjual di pasar pagi menggunakan gelas. Tetapi sekarang setelah dari pasar, kemudian saya ke kantor-kantor menjual jahe plethok ini yang sudah dikemas menggunakan botol," jelasnya.
![]() |
Harganya, untuk satu gelas jahe plethok Rp 3.000. Sedangkan untuk kemasan botol dijual dengan harga Rp 6.000. Bahan-bahan yang digunakan antara lain, jahe, serai, kapulaga, cengkeh, pandan, lada hitam, pala, kayu secang dan kayu manis.
Adapun manfaatnya, meredakan masuk angin, memperlancar peredaran darah hingga menjaga daya tahan tubuh.
"Manfaatnya agar tidak mudah masuk angin, memperlancar peredaran darah dan bida menjaga daya tahan tubuh," jelasnya.
(odi/odi)