Makanan segar tidak bisa disimpan terlalu lama, jadi tidak bisa dijadikan stok selama masa isolasi. Jadi orang beralih ke makanan kalengan yang tahan lama, mudah disimpan serta mudah diolah. Tapi apakah nutrisi pada makanan kalengan bisa memenuhi kebutuhan harian tubuh?
Dilansir dari Metro (20/3) kandungan nutrisi makanan kalengan tidaklah sama dengan makanan segar. Ada beberapa nutrisi yang hilang ketika proses pengolahan makanan kalengan. Apalagi makanan dalam kalengan ini melalui proses pemanasan sehingga ada vitamin yang rusak dan hilang.
Seorang ahli gizi, Pascal Nourtier mengatakan inovasi pengemasan makanan kalengan sudah dilakukan sejak abad ke-18. Kualitas makanan yang dikemas dalam kaleng ini mampu dipertahankan secara maksimal, namun tidak dengan kandungan nutrisinya.
"Ada beberapa jenis vitamin yang hilang karena proses pemanasan," kata Paskal. Jenis vitamin yang hilang ini adalah nutrisi yang mudah terurai saat terkena panas. Ada jenis vitamin yang larut dalam air ketika terkena panas. Oleh karenanya ketika mengolah makanan kalengan sebaiknya tidak membuang cairan dari dalam makanan kaleng," jelas Pascal.
Baca juga : 5 Cara Mengolah Ikan Sarden Kalengan Jadi Sajian Enak Tanpa Amis
Manfaat makanan kalengan
Foto: istimewa
|
Manfaat makanan kalengan
Ahli gizi ini mengatakan ada sederet manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan kalengan. Salah satunya adalah bakteri dalam makanan segar bisa benar-benar dimusnahkan karena makanan kaleng melalui proses panjang.
Dengan ini, Anda tak perlu khawatir soal bakteri dan kuman dalam makanan kalengan. Selain bisa menjaga rasa dan tekstur makanan segar, makanan kalengan juga mengandung protein yang sama dengan makanan segar.
Kandungan protein dalam ikan, daging atau ayam dalam makanan kalengan sama halnya dengan menyantap makanan segar. Proses pengalengan menjaga kandungan protein agar tetap pada porsinya.
Saran konsumsi makanan kalengan
Foto: istimewa
|
Saran konsumsi makanan kalengan
Jika terpaksa harus mengonsumsi makanan kaleng dalam jangka waktu panjang, cobalah untuk tetap menerapkan kombinasi makan. Ketika mengolah makanan kalengan ikan maka padukan dengan makanan kalengan yang berisi sayuran.
Sumber protein dan mineral bisa didapatkan dari ikan, ayam atau daging sementara kandungan serat dan vitamin tetap bisa diasup dari sayuran. Sebagai saran, tetaplah mengonsumsi makanan segar, terutama untuk jenis sayuran.
Ahli gizi dan Penulis Rhiannon Lambert RNutr mengatakan makanan kalengan memiliki nilai gizi yang sama dengan makanan segar.Namun kembali lagi pada proses penyimpanan, pengolahan dan penyajian.
Konsumsi ikan kalengan secara rutin
Foto: Istimewa
|
Konsumsi ikan kalengan secara rutin
Ikan kalengan termasuk produk yang paling populer. Selain praktis,kandungan nutrisi ikan kalengan juga terjaga. Para ahli gizi bahkan mengatakan ikan kalengan sebagai makanan awet yang bagus untuk dikonsumsi.
Rhiannon mengatakan menyimpan stok ikan kalengan seperti sarden sangat bagus karena makanan ini meningkatkan omega 3. Konsumsi ikan kalengan setiap hari juga bisa memenuhi kebutuhan protein harian tubuh.
Baca juga : Setelah Dibuka Apakah Makanan Kaleng Boleh Disimpan di Kulkas?
Jenis-jenis makanan kaleng
Foto: istimewa
|
Jenis-jenis makanan kaleng
Di pasaran sangat banyak makanan kalengan yang bisa dipilih sesuai selera dan kebutuhan. Untuk jenis ikan kalengan saja misalnya, ada beragam varian rasa saus ikan yang bisa dipilih.
Anda bisa memilih ikan kalengan dengan jenis ikan salem, ikan sarden, ikan tuna ataupun salmon. Sementara untuk daging kalengan, Anda bisa memilih kornet.
Untuk jenis sayuran, ada kacang lentil, jagung, jamur dan tomat kalengan yang bisa jadi pelengkap hidangan. Untuk jenis sayuran, para ahli lebih menyarankan untuk menyimpan sayuran dalam keadaan beku.
Beberapa jenis sayuran yang bisa disimpan menjadi makanan beku antara lain wortel, tomat, buncis dan lain sebagainya. Beberapa jenis buah segar juga ideal dijadikan stok buah beku seperti strawberry, mangga, melon atau lemon