Selain sup kelelawar, orang di China juga memiliki kebiasaan menyantap bayi tikus. Mereka percaya bahwa bayi tikus dapat memberikan khasiat. Ini faktanya.
Di tengah-tengah kekhawatiran masyarakat tentang mewabahnya virus corona, muncul video baru yang menuai kecaman dan kritik tajam dari netizen. Dalam video tersebut memperlihatkan seorang pria asal China yang tampak asyik makan bayi tikus.
Bayi tikus tersebut disantap secara hidup-hidup hingga membuat hewan pengerat tersebut mengeluarkan suara decitan. Selain dikritik karena diduga dapat menyebarkan virus corona, aksi menyantap bayi tikus itu juga dinilai tragis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di China, menyantap bayi tikus hidup-hidup yang disebut cindil juga ada dalam tradisi Jawa. Dilansir dari beberapa sumber, berikut 5 fakta menarik bayi tikus yang jadi santapan ekstrem di China.
1. Dimakan Hidup-hidup
Foto: Istimewa
|
Selain santapan ekstrem berupa sup kelelawar, Masyarakat China juga memiliki kebiasaan menyantap bayi tikus. Seperti yang baru-baru ini viral di media sosial. Dalam sebuah video memperlihatkan pria yang tengah menyantap bayi tikus secara hidup-hidup.
Bayi tikus itu tampak baru lahir dan masih hidup. Itu terlihat dari bayi tikus yang terus mengeluarkan decitan. Sebelum disantap, bayi tikus itu lebih dulu dicelupkan ke dalam saus untuk menambah rasa.
Setelah itu baru kemudian bayi tikus disantap menggunakan sumpit. Sambil menyantap bayi tikus, pria tersebut juga sambil meminum minuman beralkohol. Konon minuman tersebut untuk menghilangkan rasa dari bayi tikus.
Video pria menyantap bayi tikus itu menjadi viral di media sosial. Hal itu menambah kemarahan netizen yang kini sedang ditakuti dengan virus corona yang dugaannya dikaitkan dengan pengonsumsian hewan liar seperti kelelawar dan bayi tikus.
2. Dikaitkan dengan Penyebaran Virus Corona
Foto: Istimewa
|
Video pria yang viral karena menyantap bayi tikus secara hidup-hidup juga dikaitkan dengan penyebaran virus corona. Pasalnya, virus yang mengerikan tersebut disebut berasal dari hewan-hewan pengerat seperti kelelawar dan tikus.
Selama ini tikus dikenal sebagai hewan yang jorok karena hidup di tempat-tempat yang kotor. Selain dikaitkan dengan penyebaran virus corona, banyak orang yang mengkritik makan bayi tikus hidup-hidup merupakan hal yang tragis.
Khususnya bagi pencinta hewan dan binatang yang mengecam pria tersebut. Mengonsumsi bayi tikus bagi masyarakat China memang sudah biasa. Namun, kabarnya Pemerintah setempat telah melarang untuk memakannya lagi.
Meskipun sudah ada larangan, tetapi masih ada tempat-tempat makan di China yang menawarkan makanan ekstrem tersebut. Mereka percaya bahwa menyantap bayi tikus dijadikan sebagai obat kuat.
Baca Juga : Jadi Kontroversi, Orang China Makan Ular hingga Bayi Tikus Hidup-hidup
3. Khasiat Makan Bayi Tikus.
Foto: Istimewa
|
Banyak orang China yang menyantap bayi tikus secara hidup-hidup untuk dijadikan obat alternatif. Mereka percaya dengan memakan makanan ekstrem tersebut dapat memberikan efek kuat dan menambah stamina.
Dilansir dari Mirror (1/12) China pernah mengadakan sebuah festival makanan yang menyajikan bayi tikus untuk dikonsumsi. Bayi tikus itu digunakan sebagai pengobatan yang telah lama dilakukan sejak ribuan tahun lalu.
Menurut Edukator Bidang Gizi, Irtya Qiyamulail, hewan seperti tikus pasti mengandung protein dan lemaknya. Namun, melihat tikus yang identik dengan hidup di lingkungan yang kotor jadi kemungkinan ada parasit di dalam tubuhnya.
Ternyata tidak hanya masyarakat China saja yang punya kebiasaan makan bayi tikus, tetapi juga orang Jawa. Bahkan makan bayi tikus yang oleh orang Jawa disebut cindil juga menjadi tradisi di Jawa.
4. Ada dalam Tradisi Jawa
Foto: Istimewa
|
Mengonsumsi bayi tikus hidup-hidup juga menjadi ritual dalam tradisi Jawa. Dalam tradisi Jawa, mengonsumsi bayi tikus dikenal dengan sebutan 'Nguntal Cindil' yang dalam bahasa Jawa berarti 'menelan anak tikus'.
Masyarakat Jawa mempercayai bahwa bayi tikus berkhasiat menambah kebugaran tubuh. Bayi tikus yang digunakan untuk pengobatan unik ini ditaruh di telapak tangan, kemudian ditelan layaknya seperti menelan obat.
Agar bayi tikus tersebut dapat masuk ke dalam tubuh dengan sempurna, biasanya diberi sedikit dorongan dengan menegak air minum. Itu mengapa mereka selalu menyediakan segelas air ketika mengonsumsi bayi tikus.
Pengobatan unik ini telah terbukti berkhasiat, hal itu diakui oleh kebanyakan kuli panggul yang mengaku selalu berstamina setelah menelan bayi tikus.
5. Dijadikan Minuman
Foto: Istimewa
|
Tidak hanya dikonsumsi sebagai makanan, bayi tikus juga bisa diolah menjadi minuman. Melansir dari situs CNN, minuman ekstrem favorit orang di China ini diracik dari campuran wine dan bayi tikus yang baru dilahirkan dari induknya.
Bayi tikus yang matanya masih tertutup itu kemudian difermentasi dalam rendaman wine. Proses fermentasi itu dilakukan selama satu tahun lamanya. Dalam satu botol minuman ekstrem tersebut berisi 5 ekor bayi tikus bahkan lebih.
Biasanya minuman tersebut banyak dijual di toko-toko kesehatan yang ada di negara China. Harga yang ditawarkan juga terbilang mahal, sekitar ratusan ribu untuk satu botolnya.
Minum minuman ini juga merupakan bagian dari tradisi China. Mereka percaya bahwa dengan meminum minuman tersebut dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh seperti obat asma dan penangkal racun.
Baca Juga : Makan Undur-undur hingga Bayi Tikus, Ini 5 Tradisi Pengobatan Unik