Martabak San Fransisco bisa disebut sebagai martabak yang paling lama di Bandung. Owner Martabak San Francisco Generasi ke-2 Robby mengatakan usaha kulinernya ini sudah berdiri sejak tahun 1967.
"Awalnya dulu masih pakai roda, masih pakai arang, di daerah Karees. Jadi kita ketemu tempat ini, tempat pertama kita mangkal," ucap Robby seperti dilansir dari YouTube Grab, Jumat (27/12/2019).
Robby mengatakan menu martabak pertama kali yang dijualnya hanya berupa martabak manis. Lalu agar semakin komplit ditambah juga dengan martabak asin. Sebagai perantauan dari Bangka, Robby mengatakan ada perbedaan lidah antara konsumen dari tempat asalnya dan Bandung.
"Kalau di Bangka sendiri lebih manis, orang sana lebih suka manis. Kalau bumbu kacang coklat sama. Ini ladanya juga dari Bangka, kita ambil yang kualitas nomor satu mericanya. jadi kita asli banget dengan rasa rempah yang asli," ucap Robby.
Jika Martabak San Fransisco menjaga cita rasa martabak klasik, lain halnya dengan Martabak Mertua. Tambahan inovasi mozarella membuat martabak ini semakin gurih dan juga bisa dijadikan buat hadiah ngapel ke calon mertua, lho.
Siapa yang menyangka bahwa nama Martabak Mertua memang diambil dari pengalaman pribadi sang owner, yaitu Alan dan Dhika. Alan mengatakan martabak jadi makanan favorit calon mertuanya saat masih sering ngapel ke rumah pacarnya.
"Jadi dulu kan waktu ngapel gitu, pas pacaran, selalu saya bawain kaya donat. Ibunya suka, bapaknya nggak. (Pas bawa) pizza, bapaknya suka, ibunya nggak. Pas dibawain martabak, wah habis terus gitu. Yaudah lah kita bikin aja martabak, Martabak Mertua," ucap Alan.
"Nah dari situ karena emang calon mertua juga, martabak gitu kan. Memang cara yang paling ampuh sih menurut kita yah (dengan membawakan martabak) untuk meluluhkan hati calon mertua," imbuhnya.
Sementara itu, menurut Dhika, inspirasi tambahan mozarella berasal dari iklan pizza. Mereka juga pernah melakukan kesalahan saat menaruh mozarella di dalam martabak. Kini menggunakan torch, mozarella ini melekat dalam Martabak Mertua.
Untuk mempermudah pelayanan antar pesanan, Dhika mengatakan memanfaatkan layanan GrabFood. Ia merasakan efek domino saat memakai GrabFood, yaitu jadi lebih praktis dan mendapat pelanggan baru.
"Efeknya domino, dulu tuh banyak orang yang request ini bisa diantar nggak? Jadi kita kan cost-nya adalah nge-hire pegawai untuk delivery gitu kan. Terus lama-lama pas adanya GrabFood jadi lebih praktis dan efeknya juga bukan ke konsumen pelanggan, tapi konsumen baru juga lebih banyak gitu," pungkasnya.
(mul/mpr)