Teh Hijau Terbukti Bisa Bantu Tumpas Bakteri Tuberculosis

Teh Hijau Terbukti Bisa Bantu Tumpas Bakteri Tuberculosis

Odilia Winneke Setiawati - detikFood
Selasa, 24 Des 2019 07:00 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Sudah lama teh hijau dikenal akan manfaat sehatnya. Penelitian terkahir menyebutkan rutin minum teh ini bisa basmi bakteri tuberculosis.

Teh hijau merupakan salah satu jenis teh yang dikenal akan manfaat sehatnya. Teh dari tanaman camelia sinensis ini berasal dari China dan India. Sudah sejak ratusan tahun silam dikonsumsi sebagai minuman sehat.

Dalam proses pembuatannya setelah daun teh dipeti dipanaskan atau dikukus untuk mencegah oksidasi yang bisa merusak nutrisinya. Setelah diseduh warnanya hijau kekuningan atau cokelat muda dengan aroma segar daun teh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Teh Hijau Terbukti Bisa Bantu Tumpas Bakteri TuberculosisFoto: iStock/Detikfood



Manfaat sehat teh hijau sudah dikenal banyak orang. Seperti menyehatkan jantung, menurunkan kadar kolesterol darah, membantu menurunkan berat badan dan kadar gula darah.

Penelitian terakhir dari tim peneliti Nanyang Technological University (NTU) Singapura menyebutkan bahwa teh hijau ampuh membasmi bakteri tuberculosis (TB). Penyakit tuberculosis (TB) merupakan penyakit kronik yang banyak diderita orang di dunia khususnya Asia.

Infeksi penyakit ini bisa mengenai paru-paru, tulang hingga ginjal. Dikutip dari NDTV (19/12) tubuh yang lemah karena kekurangan nutrisi merupakan salah satu faktor tuberculosis. Mengasup nutrisi penting dan antioksidan dapat mencegah TB. Ilmuwan telah menemukan sekelompok antioksidan dalam teh hijau dalam membantu menumpas TB.

Teh Hijau Terbukti Bisa Bantu Tumpas Bakteri TuberculosisFoto: iStock


Riset yang dilakukan tim peneliti NTU dalam laboratorium menemukan zat yang disebut epigallocatechin gallate (EGCG) yang berpengaruh pada pertumbuhan jaringan bakteri tuberculosis. EGCG berikatan dengan enzim yang menyediakan energi biologis untuk aktivitas seluler yang mengembangkan risiko TB. Proses pengikatan menyebabkan berkurangnya jumlah energi dalam bakteri untuk melakukan proses selulernya.

Studi yang dipimpin oleh Gerhars Gruber, professor di NTU menyebutkan bahwa penemuan kemampuan EGCG menghambat pertumbuhan tuberculosis akan membuat mereka melihat bagaimana mereka dapat membuktikan potensi zat dalam teh hijau. Juga zat lainnya yang sejenis untuk mengembangkan obat-obatan bagi penyakit ini.

Tim mempelajari 20 zat yang mungkin dapat mengikat enzim yang memicu aktivitas bakteri dan hanya ada pada WGCG. Penemuan ini dipublikasikan di jurna; Scientific Reports. EGCG merupakan antioksidan alami yang dalam jumlah besar ada dalam teh hijau. Antioksidan ini membaw keefisienan dan potensi melawan bakteri tuberculosis.

Konsumsi teh hijau sebaiknya berupa teh daun yang diseduh langsung. Sebaiknya dikonsumsi tanpa gula dan rutin dilakukan setiap hari.




(odi/odi)

Hide Ads