Satu diantara eksistensi usaha mandiri adalah inovasi jenis produk. Seperti warga di lereng Gunung Butak Blitar, yang membuat kopi rasa buah untuk mengembangkan usahanya dengan nama Albilest special from Gunung Butak Blitar. Ini agar produknya berbeda dengan yang lain dan punya nilai jual tinggi.
Hasil belajar dari seorang kawan di Belanda, Aris Setiyono berinovasi membuat kopi rasa buah. Tanpa meninggalkan citarasa kopi asli, biji kopi difermentasi dengan beragam buah segar. Seperti durian, stroberi, jeruk, apel dan leci. Biji kopi yang bisa difermentasi berupa kopi blend. Atau campuran biji kopi jenis Robusta dan Arabika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ilmu fermentasinya saya dapat dari teman di Belanda. Jadi bukan esense buah. Tapi buah segar di jus lalu dicampur dengan biji kopi mentah," jelas Aris kepada detikcom di rumahnya Desa Resampombo, Kecamatan Doko, Minggu (27/10/2019).
Biji kopi yang tercampur jus buah tadi, lalu dimasukkan ke dalam plastik kedap udara untuk di fermentasi. Butuh waktu empat sampai lima kali percobaan untuk mengetahui keberhasilan biji kopi yang terfermentasi.
![]() |
"Kalau berhasil, semua cairan jus buah akan diserap biji kopi sampai benar-benar kering. Kalau gagal, di biji kopi itu bisa tumbuh kecambah," ungkap lelaki berusia 33 tahun itu.
Dalam sekali proses satu jenis fermentasi buah, Aris biasanya memproduksi sebanyak dua kilogram biji kopi mentah. Biji kopi itu kemudian dijemur baru di roasting. Roasting adalah proses pemanggangan biji kopi mentah untuk membentuk rasa asli kopi.
Aris memasarkan kopi rasa buah sesuai pesanan. Ada yang masih berbentuk biji kopi hasil roasting, ada juga yang berupa bubuk kopi atau ground. Satu kemasan seberat 200 gram dijual seharga Rp 50 ribu.
![]() |
"Saat ini produksinya hanya berdasar pesanan saja. Sekitar 40 kg per bulan, itu untuk kawasan Jatim dan Kalimantan," ucapnya.
Seorang penikmat kopi rasa buah, Abdul Aziz mengaku menemukan sensasi rasa yang unik. Citarasa kopi kuat melekat, namun keasamannya beda.
"Asamnya kopi masih kuat, tapi fermentasi rasa buahnya juga kuat. Mantap pokoknya. Cocok kalau diminum hangat sambil diskusi," pungkas pegiat UMKM di Blitar ini.
(odi/odi)