Lek Tau Suan dan Kiam Ko Kwe, Jajanan Malam Pontianak yang Wajib Coba

Jakarta - Melewati malam di Pontianak, jangan lupa jalan-jalan sambil makan enak. Jajanan kaki lima di sana sangat beragam dan harganya terjangkau.

Tak berbeda dengan kota-kota besar di Indonesia. Sebagai ibukota Kalimantan Barat, Pontianak juga punya kuliner unik. Kuliner Tiochiu adaptasi dari kuliner China dan kuliner Melayu Dayak.

Bakmi kepiting dan bakso jadi kuliner ikonik kota katulistiwa ini. Tetapi jangan lupakan jajanan kaki lima di kota ini. Yang terkenal murah dan enak rasanya karena diolah langsung saat dipesan.

Baca juga: Bubur Ikan Ahian : Empuk Gurih Bubur Ikan Napoleon Berbumbu Minimalis

Foto: detikfood

Pergi saja ke Jalan Gajah Mada, salah satu jalan protokol Pontianak, saat malam tiba. Sejak sore sepanjang jalan ini dipenuhi dengan aneka geroba kaki lima dengan beragam makanan enak.

Jalan Gajah Mada ini juga disebut sebagai 'coffee street' karena banyak kedai kopi dan makanan di area ini. Biasanya mereka menempati emperan toko-toko yang tutup di malam hari.

Di depan toko-toko ada berbagai penjual makanan yang memasang meja dan kursi plastik. Supaya pembeli bisa duduk bersantai. Menikmati kopi sambil makan jajanan yang dipesan.

Foto: detikfood

Beragam jajanan yang ditawarkan selain kopi ada sotong panggang, air tahu, susu kacang kedelai, aneka bubur, cin cai kwe hingga kue moci dan aneka jajan pasar lainnya.

Jajanan yang menarik dicicipi ada Lek Tau Suan. Bubur kacang hijau ini disajikan hangat dalam mangkuk sedang. Dilengkapi dengan topping irisan cakue yang digoreng garing.

Disajikan dengan sendok bebek. Biji kacang kedelai kupas yang direbus hingga empuk ini dimasak dengan larutan kanji. Warnanya bening, kental dengan rasa manis yang ringan.

Saat disuap dengan krenyes gurih cakue goreng rasanya jadi gurih manis dan lembut. Bubur seharga Rp 5 ribu ini bisa jadi penghangat badan di malam hari.

Foto: detikfood

Di beberapa sudut jalan bisa Anda temui penjaja Kiam Ko Kwe. Makanan ini selintas mirip 'carrot cake' Singapura. Dimasak di atas wajan datar dan tentu saja aroma wangi gurihnya bisa tercium sampai beberapa meter.

Camilan ini terbuat dari potongan adonan tepung beras yang dipotong kotak-kotak. Persis seperti 'carrot cake' Singapura. Ada yang polos dan ada yang diberi kucai juga potongan talas Pontianak.

Ditumis dengan bawang dan ebi, diberi bumbu kecap, merica, garam dan ditambahkan telur. Tak ketinggalan potongan kucai diaduk saat terakhir. Rasanya mirip 'carrot cake' Singapura. Ada rasa kenyal gurih, gurih ebi dan kecap plus telur dan renyah kucai. Disajikan dengan alas daun pisang, seporsi dijual Rp 10.000. Cukup mengenyangkan sebagai camilan. Apalagi rasanya gurih hangat.

Baca juga: Kwe Tiaw Sapi Arang Ahim : Mulur Renyah Kwe Tiau Sapi Dimasak Pakai Api Arang

(odi/odi)