Enam hari setelah hari raya Lebaran warga setempat secara swadaya membuat Gethuk Lindri, untuk dibagikan secara gratis siapapun yang berkunjung ke desa itu.
Baca Juga: Getuk hingga Lupis, Sarapan Enak yang Indonesia Banget
![]() |
"Ini tradisi warga sini. Kita lakukan swadaya masyarakat dengan membuat gethuk lindri terpanjang ini," kata Zaenal Mutaqim, tokoh masyarakat setempat.
Panjang gethuk lindri 350 meter ini diukur dari ujung timur Gang 9 hingga ujung barat. Pembuatanyapun dilakukan dengan bergotong-royong warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebelum dibagikan, getuk ini ditempatkan memanjang di sepanjang gang setempat. Dengan menggunakan ratusan meja sekolah, getuk ini rapi memanjang dengan balutan plastik pelindung.
Sementara pengunjung yang datang berdiri di samping getuk, menanti diberi aba-aba mengambil getuk. Banyaknya pengunjung, membuat lokasi semakin penuh sesak.
Belum juga acara pemotongan getuk secara simbolis dilakukan, warga langsung berebut mengambil getuk. Tidak sampai lima menit, getuk sepanjang 350 meter yang dibuat selama dua hari dua malam, langsung ludes dari meja.
"Senang bisa dapat ini. Tahun kemarin gak dapat karena kesiangan. Enak rasanya," ujar Balqis (11) salah satu pengunjung.
![]() |
Acara Grebeg Syawalan Gethuk Lindri sendiri tahun ini merupakan tahun kedelapan. "Tahun kedelapan mas. Kenapa getuk lindri, makanan ini sudah sulit ditemukan," kata Zaenal.
Dikatakan Zaenal Gang 9 Desa Ambukembang sendiri sedianya bukan sentra atau perajin gethuk lindri. Gethuk lindri merupakan salah satu jenis jajan pasar Jawa yang dibuat dari singkong.
![]() |
Singkong dikukus kemudian digiling halus dan dicetak berulir memanjang. Biasa disantap dengan taburan kelapa dan sirup gula merah. Ada juga yang langsung dicampur dengan gula.
Usai mendapatkan gethuk lindri dilakukan makan bersama dan pihak warga juga menyediakan 2000 gelas es olahan kelapa yang dibagikan gratis juga.
Baca Juga: Melintasi Pantura, Jangan Lupa Mampir Cicip Sego Megono dan Tauto Pekalongan (sob/odi)