Dari beragam makanan, hidangan khas Asia terlebih tradisional Indonesia memang membutuhkan 'sentuhan' tersendiri untuk membuat tampilannya mencolok dan terlihat menggiurkan. Caranya ternyata tidaklah begitu sulit. Asalkan Anda menguasai komposisi gambar yang baik dan terpenting teknik plating atau teknik menata makanan di atas piring saji. Keduanya bisa dikuasai dengan cara rajin bereksplorasi.
![]() |
Hal itu diungkap oleh fotografer makanan profesional, Brian Sumito. Sebelumnya, Brian lebih dulu menuturkan alasan mengapa sajian tradisional lebih sulit dipotret dibanding makanan barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Brian menjelaskan harus adanya 'human touch' alias memainkan plating dalam proses pemotretan sajian tradisional. "Itu lebih ke platingnya yang harus bermain. Harus ada 'human touch'," jelasnya.
![]() |
"Jadi rajin-rajin kita plating produk. Misalnya kerupuknya di biarin tumpah. Atau bisa dengan mengoleskan sebagian bumbunya di piring. Lagi pas masak gulainya atau lagi nuangin gulai juga bisa," tambah pria yang dijuluki 'The Food Whisperer' itu.
Karena itu, dibutuhkan beberapa properti foto yang membuat sajian tradisional tampak lebih menarik. Contohnya tempat makan yang terkesan cantik dari kayu ataupun sendok hingga rempah-rempah yang digunakan dalam proses pembuatan sajian tersebut.
![]() |
Tapi menurutnya, foto sajian tradisional yang sederhana juga bisa membuat orang berselera. Terlebih rasa sajian tersebut sudah sangat akrab di lidah.
"Tapi kalau rendang dan nasi Padang, rata-rata orang kalau lihat foto nasi Padang sendiri udah nafsu sendiri," pungkasnya.
Semua hal mengenai food photography ini dibahas tuntas oleh Brian dalam acara Food Photography Workshop. Acara yang diadakan Dr. Project itu juga menghadiran produsen properti foto nasional bernama Moto DW yang diwakilkan sang Director, Lukas Sabdodi.
![]() |
Berbeda dengan acara workshop fotografi umumnya, acara tersebut justru berlangsung selama dua hari. "Biasanya hanya satu hari. Kalau di Dr Project ini aku ditantang untuk ngadain workshop selama dua hari," jelas Brian.
Lewat workshop selama dua hari itu, para peserta mempelajari teknik foto, food styling, food lighting, dan editing untuk food photography. (dwa/odi)