Selada Tak Perlu Lagi Ditanam di Masa Depan, Ini Alasannya

Selada Tak Perlu Lagi Ditanam di Masa Depan, Ini Alasannya

Dewi Anggraini - detikFood
Minggu, 28 Okt 2018 17:00 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Selada jadi sayuran yang kerap dijadikan racikan salad atau isian banyak sajian populer. Padahal jenis sayuran ini tak mengandung banyak nutrisi. Begini penjelasannya.

Ada dua tipe tekstur selada yang kerap dikonsumsi. Pertama, berair dan renyah. Kedua, sedikit berair dan lembab. Tapi keduanya mudah mengerut bila terkena panas. Contohnya, saat dijadikan isian burger. Meski begitu, sayuran ini tetap jadi favorit.

Banyak orang yang merasa melahap asupan sayuran harian lengkap begitu mencampur selada dalam makanan kesukaannya. Padahal nutrisi selada tak terlalu signifikan. Faktanya, satu cangkir penuh selada hanya mengandung 10 kalori dan hanya mengandung vitamin K. Angka tersebut sangat rendah dibanding dengan sayuran hijau jenis lain. Sayuran hijau selain selada disinyalir mengandung lebih banyak nutrisi dan kalori sekaligus ragam mikronutrien. Dilansir Foodbeast (26/10), dibanding selada, seledri lebih memiliki kandungan gizi yang lebih besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selada Tak Perlu Lagi Ditanam di Masa Depan, Ini AlasannyaFoto: iStock

Baca juga: 10 Fakta Seputar Makanan Ini Bisa Bikin Anda Tercengang (1)

Meski begitu, tetap banyak orang yang mengatakan bahwa selada mengenyangkan. Alasan tersebut kembali dibantah lantaran banyak sayuran yang mengandung serat lebih banyak. Tentunya membuat perut kenyang.

Melihat kondisi bumi saat ini, selada tak masuk dalam salah satu tanaman yang bisa dijadikan makanan berkelanjutan di masa depan. Sebab, sulit ditanam dan dipanen karena membutuhkan banyak air. Hal itu juga mempengaruhi transportasi dan kebutuhan energi yang lebih besar. Sehingga banyak pihak yang mengatakan untuk tak usah menanam selada di masa depan.

Selada Tak Perlu Lagi Ditanam di Masa Depan, Ini AlasannyaFoto: ilustrasi/thinkstock

Sayuran lain seperti bawang, okra, wortel, brokoli, dan sayuran lainnya justru lebih bisa dijadikan makanan berkelanjutan. Hal ini tentu jadi sesuatu yang tak diterima pencinta selada. Karena sebagian besar isi salad ialah selada dan topping atau isian beragam sajian. Jadi orang sudah terbiasa mengonsumsi selada.

Padahal banyak sayuran lain yang lebih bernutrisi yang bisa dijadikan isian salad hingga topping makanan. Untuk itu, cobalah mengganti selada dengan bayam atau mentimum. Keduanya meningkatkan mikronutrien yang didapat dari makanan. Tentunya tetap memberi tekstur yang renyah dan berair.

Baca juga: Fakta Kandungan Bahan pada 8 Makanan Sehari-hari Ini Bisa Bikin Syok! (1)

(adr/odi)

Hide Ads