Food blogger yang sudah wara-wiri di YouTube ini memang pecinta makanan pedas. Terbukti, saat dirinya ikut meramaikan kontes memakan mie pedas ini, dia mampu mengalahkan 9 kontestan lainnya dengan memakan 3 porsi Mie Merapi hanya dalam waktu 1 menit 20 detik saja. Padahal ketiga porsi mie tersebut berlevel 2, 5 dan 6.
"Aku datang ke sini memang untuk seru-seruan bareng sama yang lain, karna aku kan tim pedes jadi ya aku coba ikut tantangan ini," ungkap Magdalena sesaat setelah memenangi kompetisi tahap pertama Spicy King Noodle Contest, Sabtu (27/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Magdalena mengungkapkan bahwa sebelumnya dia bahkan pernah memakan mie dengan campuran 300 cabe. Menurutnya pada tantangan kali ini, Mie Merapi ini masih kepedasannya masih bisa dinikmati.
Sebelum mengikuti kontes makan pedas ini, Magdalena sudah menyicipi batagor yang berada di Zona Gurih Pucuk Coolinary Festival. Karena memang di festival ini menyediakan begitu banyak pilihan makanan yang dibagi menjadi tiga zona Gurih, Manis dan Pedas.
Executive Teh Pucuk Harum Debora Christiany mengatakan bahwa di festival ini tersedia lebih dari 100 tenant yang semuanya menyediakan makanan khas, populer dan legenda dari Kota Bandung.
"100% tenant di sini adalah yang memiliki outlet di Bandung. Tapi makanannya 80% khas Bandung, 20% lagi khas seluruh Jawa Barat," ungkap Debora.
Debora mengharapkan dengan diadakannya festival yang bertema 'Temukan Rasa Favoritmu' ini, akan mengangkat produk dari tenant tersebut. Bahkan setelah festival ini berakhir, pengunjung masih bisa menikmati kuliner yang sudah mereka coba saat festival karena semua tenant memiliki outlet di Bandung.
Festival kuliner terbesar se-Jawa barat yang berlokasi di Lapangan Pussenif Bandung ini mengumpulkan begitu banyak macam kuliner yang selalu dicari oleh pecinta kuliner saat berada di Bandung. Dengan banyaknya pilihan tersebut, pihak Teh Pucuk Harum menargetkan 70 ribu pengunjung dalam dua hari kegiatan pada 27 dan 28 Oktober ini.
![]() |
Sebelumnya kegiatan yang sama sudah diadakan beberapa waktu lalu di Malang dengan membawa 58 ribu pengunjung.
"Harapan kita pengunjung di Bandung ini bisa melebihi pengunjung di Malang. Ini juga bisa dilihat dari lokasi di Bandung yang dibuat lebih luas dibandingkan saat di Malang," tambah Debora.
Untuk harga macam kuliner di festival ini diungkapkan Debora sangat terjangkau. Begitupun pembayarannya dibuat agar mempermudah pengunjung yang datang.
"Alat pembayaran kita di sini memang bisa menggunakan t-cash karena merupakan salah satu sponsor. Tapi kami juga menerima cash. T-cash memang ada promo tersendiri juga yang akan menguntungkan pengunjung saat transaksi namun bila transaksi dengan cash juga bisa," tutupnya. (ega/odi)