Pasar dan toko bahan makanan jadi tempat yang disambangi hampir setiap hari untuk memenuhi kebutuhan harian. Cara belanja di Jerman berbeda dengan cara belanja di China, demikian juga untuk negara lainnya.
Penasaran seperti apa tampilan dan sistem belanja makanan di 10 negara di dunia?
1. Italia
Foto: Istimewa
|
Pedagang lokal dan pasar adalah tempat favorit bagi orang Italia untuk berbelanja makanan baik di kota maupun di desa. Menurut Tripsavvy, hal ini sudah berlangsung sejak lama. Pembeli akan diberikan sarung tangan plastik sekali pakai untuk memilih sayuran dan buah.
Jika tak ingin mengenakan sarung tangan plastik, cukup tunjuk barang apa yang mau dibeli jadi penjual bisa mengambilkan untuk Anda. Di Italia, orang-orang lebih senang belanja daging di pedagang lokal karena dianggap lebih segar dan berkualitas.
2. Jerman
Foto: Istimewa
|
Kebanyakan toko bahan makanan di Jerman menggunakan sistem koin. Pembeli memasukkan uang koin, memilih bahan dan menerima belanjaan sekaligus uang kembalian.
Toko kelontong di Jerman tutup setiap hari Minggu dan setiap harinya toko ini tutup pukul 8 malam. Sementara toko di kota kecil atau pedesaan akan tutup jauh lebih awal. Jadi pastikan membeli kebutuhan sebelum toko tutup.
Baca juga : Begini Nih Ramainya Danilovsky Market, Pasar Modern Terbaik di Rusia
3. Prancis
Foto: Istimewa
|
Menurut Oui di Perancis, sebagian besar toko kelontong buka sekitar jam 9 pagi dan tutup pukul 8 malam. Sementara toko-toko besar dan kecil tutup pada hari Minggu. Di kota kecil, kadang toko tutup saat jam makan siang dan kembali dibuka sore harinya.
Masyarakat Prancis lebih senang belanja setiap hari, mereka cenderung menghindari belanja secara mingguan. Orang Prancis juga datang ke toko roti setiap hari untuk membeli roti dan beberapa kudapan.
4. Jepang
Foto: Istimewa
|
Toko kelontong di Jepang punya berbagai jenis makanan. Produk musiman, camilan hingga bumbu masak ada di toko bahan makanan yang tersebar hampir di seluruh kota di Jepang.
Jangan lupa membawa tas belanja karena di Jepang ada biaya khusus yang harus dikeluarkan ketika hendak menggunakan plastik belanja.
5. China
Foto: Istimewa
|
Pasar-pasar lokal di China sudah buka sejak pagi hari mulai pukul 05:00. Saking segarnya, kadang beberapa produk daging seperti daging ayam baru akan dipotong saat pembeli datang. Sementara daging sapi dijajakan dalam potongan besar lalu dipotong dan ditimbang sesuai pesanan pembeli.
6. Inggris
Foto: Istimewa
|
Sebelum belanja, pembeli harus menyetor sejumlah uangkoin saat akan menggunakan keranjang belanja. Uang ini akan dikembalikan ketika selesai belanja dan sudah mengembalikan troli belanja.
Business Insider melaporkan jika orang Inggris lebih senang berbelanja secara harian dibandingkan menyetok makanan untuk mingguan.
7. Australia
Foto: Istimewa
|
Menurut Education Abroad Network, telur di toko bahan makanan tidak disimpan dalam lemari pendingin tapi di suhu ruang.
8. Yunani
Foto: Istimewa
|
Masyarakat Yunani di kota-kota kecil cendderung mengunjungi banyak toko dalam sekali belanja. Karena penjual di sini menjajakan dagangan secara spesifik misalnya hanya berjualan daging, ikan, roti dan lain sebagainya.
Baca juga : Jelajahi 5 Pasar Tradisional Indonesia yang Legendaris dan Unik
9. Afrika Selatan
Foto: Istimewa
|
Jika mencari barang kebutuhan harian seperti bahan makanan maka disarankan untuk datang ke pasar tradisional. Selain lebih lengkap, harga bahan baku di pasar juga terbilang murah. Harganya bahkan jauh lebih murah dibanding di Amerika Utara.
10. Brasil
Foto: Istimewa
|
Orang-orang di kota kecil lebih memilih belanja di toko kecil. Kadang toko ini juga memiliki layanan ekstra seperti mengantar barang belanjaan tanpa biaya tambahan.
Sistem self service juga diterapkan di toko sederhana, pembeli harus melayani diri sendiri mulai memilih hingga menimbang barang. Bahan makanan impor di Brasil dibanderol dengan harga yang tinggi jadi orang lebih memilih produk lokal.