Mulai Jerman hingga Inggris, Seperti Ini Suasana Tempat Belanja di 10 Negara

Mulai Jerman hingga Inggris, Seperti Ini Suasana Tempat Belanja di 10 Negara

Devi Setya - detikFood
Jumat, 21 Sep 2018 17:56 WIB
Mulai Jerman hingga Inggris, Seperti Ini Suasana Tempat Belanja di 10 Negara
Foto: Istimewa
Jakarta - Setiap negara memiliki pasar dan toko bahan makanan dengan suasana yang berbeda. Sistem pembelian di toko bahan makanan ini juga berbeda di setiap negara.

Pasar dan toko bahan makanan jadi tempat yang disambangi hampir setiap hari untuk memenuhi kebutuhan harian. Cara belanja di Jerman berbeda dengan cara belanja di China, demikian juga untuk negara lainnya.

Penasaran seperti apa tampilan dan sistem belanja makanan di 10 negara di dunia?

1. Italia

Foto: Istimewa
Di pasar di Italia jangan harap bisa memilih langsung buah dan sayuran dengan tangan telanjang. Semua pedagang mengharuskan pembelinya mengenakan sarung tangan saat mengambil produk dagangan mereka.

Pedagang lokal dan pasar adalah tempat favorit bagi orang Italia untuk berbelanja makanan baik di kota maupun di desa. Menurut Tripsavvy, hal ini sudah berlangsung sejak lama. Pembeli akan diberikan sarung tangan plastik sekali pakai untuk memilih sayuran dan buah.

Jika tak ingin mengenakan sarung tangan plastik, cukup tunjuk barang apa yang mau dibeli jadi penjual bisa mengambilkan untuk Anda. Di Italia, orang-orang lebih senang belanja daging di pedagang lokal karena dianggap lebih segar dan berkualitas.

2. Jerman

Foto: Istimewa
Anda tidak bisa berbelanja sepanjang hari di Jerman karena toko bahan makanan hanya buka pada jam-jam tertentu. Menurut The Germany Way, toko retail menyediakan produk yang lebih banyak dan variatif. Jadi orang Jerman memilih belanja ke toko retail daripada toko lokal.

Kebanyakan toko bahan makanan di Jerman menggunakan sistem koin. Pembeli memasukkan uang koin, memilih bahan dan menerima belanjaan sekaligus uang kembalian.

Toko kelontong di Jerman tutup setiap hari Minggu dan setiap harinya toko ini tutup pukul 8 malam. Sementara toko di kota kecil atau pedesaan akan tutup jauh lebih awal. Jadi pastikan membeli kebutuhan sebelum toko tutup.

Baca juga : Begini Nih Ramainya Danilovsky Market, Pasar Modern Terbaik di Rusia

3. Prancis

Foto: Istimewa
Telur dan susu yang dijual di Prancis tidak disimpan dalam lemari es. Keduanya disimpan dalam suhu ruang.

Menurut Oui di Perancis, sebagian besar toko kelontong buka sekitar jam 9 pagi dan tutup pukul 8 malam. Sementara toko-toko besar dan kecil tutup pada hari Minggu. Di kota kecil, kadang toko tutup saat jam makan siang dan kembali dibuka sore harinya.

Masyarakat Prancis lebih senang belanja setiap hari, mereka cenderung menghindari belanja secara mingguan. Orang Prancis juga datang ke toko roti setiap hari untuk membeli roti dan beberapa kudapan.

4. Jepang

Foto: Istimewa
Toko bahan makanan di Jepang hampir seluruhnya hanya menyediakan makanan saja, jadi jangan mencari barang kebutuhan harian, apalagi barang elektronik. Kalau mau yang lengkap, bisa datang ke supermarket besar.

Toko kelontong di Jepang punya berbagai jenis makanan. Produk musiman, camilan hingga bumbu masak ada di toko bahan makanan yang tersebar hampir di seluruh kota di Jepang.

Jangan lupa membawa tas belanja karena di Jepang ada biaya khusus yang harus dikeluarkan ketika hendak menggunakan plastik belanja.

5. China

Foto: Istimewa
Orang China cenderung lebih senang berbelanja makanan secara online untuk bahan makanan kering yang tahan lama. Namun untuk makanan segar, mereka senang pergi ke pasar tradisional.

Pasar-pasar lokal di China sudah buka sejak pagi hari mulai pukul 05:00. Saking segarnya, kadang beberapa produk daging seperti daging ayam baru akan dipotong saat pembeli datang. Sementara daging sapi dijajakan dalam potongan besar lalu dipotong dan ditimbang sesuai pesanan pembeli.

6. Inggris

Foto: Istimewa
Di Inggris, produk makanan seperti sayuran seperti kentang, wortel, brokoli dan buah-buahan dibungkus menggunakan plastik. Ini juga yang kadang membuat akktivis lingkungan protes.

Sebelum belanja, pembeli harus menyetor sejumlah uangkoin saat akan menggunakan keranjang belanja. Uang ini akan dikembalikan ketika selesai belanja dan sudah mengembalikan troli belanja.

Business Insider melaporkan jika orang Inggris lebih senang berbelanja secara harian dibandingkan menyetok makanan untuk mingguan.

7. Australia

Foto: Istimewa
Bahan makanan dibanderol dengan harga yang agak tinggi di Australia. Alasannya karena agak sulit mengimpor barang ke negara ini, alhasil dibutuhkan uang lebih banyak saat berbelanja.

Menurut Education Abroad Network, telur di toko bahan makanan tidak disimpan dalam lemari pendingin tapi di suhu ruang.

8. Yunani

Foto: Istimewa
Di Yunani ada beberapa alternatif pilihan tempat belanja mulai supermarket, toko bahan makanan hingga pasar tradisional. Di pasar tradisional, orang bisa menemukan berbagai kebutuhan pokok mulai dari sayuran, buah, daging hingga madu.

Masyarakat Yunani di kota-kota kecil cendderung mengunjungi banyak toko dalam sekali belanja. Karena penjual di sini menjajakan dagangan secara spesifik misalnya hanya berjualan daging, ikan, roti dan lain sebagainya.

Baca juga : Jelajahi 5 Pasar Tradisional Indonesia yang Legendaris dan Unik

9. Afrika Selatan

Foto: Istimewa
Menurut The South African, beberapa orang urban memilih berbelanja online untuk kebutuhan harian mereka. Namun di Afrika selatan juga ada supermarket dan pasar tradisional.

Jika mencari barang kebutuhan harian seperti bahan makanan maka disarankan untuk datang ke pasar tradisional. Selain lebih lengkap, harga bahan baku di pasar juga terbilang murah. Harganya bahkan jauh lebih murah dibanding di Amerika Utara.

10. Brasil

Foto: Istimewa
Kalau mencari bahan makanan murah di Brasil cobalah datang ke pasar tradisional atau ke petani langsung. Dibanding supermarket, pasar tradisional memiliki harga murah serta kualitas yang bagus.

Orang-orang di kota kecil lebih memilih belanja di toko kecil. Kadang toko ini juga memiliki layanan ekstra seperti mengantar barang belanjaan tanpa biaya tambahan.

Sistem self service juga diterapkan di toko sederhana, pembeli harus melayani diri sendiri mulai memilih hingga menimbang barang. Bahan makanan impor di Brasil dibanderol dengan harga yang tinggi jadi orang lebih memilih produk lokal.

Halaman 2 dari 11
(dvs/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads