Sate Kambing Khas Garut Warisan Una dan Inung

Olahan Daging Idul Adha

Sate Kambing Khas Garut Warisan Una dan Inung

Mukhlis Dinillah - detikFood
Selasa, 29 Agu 2017 18:55 WIB
Foto: Mukhlis Dinillah
Jakarta - Nama Sate Hadori lekat dengan sejarah Bandung. Sudah ada sejak 77 tahun silam. Setiap saat menggoyang lidah warga Bandung dengan kelezatan sate kambingnya.

Sate Hadori sudah ada sejak tahun 1940. Usaha sate Hadori ini berawal dari pasangan kakek Inung dan nenek Una yang kala itu tinggal di Garut

Saat itu keduanya berjualan di Pasar Baru Garut, dengan nama sate Inung. Seiring berjalannya waktu, keduanya pindah tempat tinggal ke Bandung dan berjualan di sekitar Lapangan Tegalega.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sate Kambing Khas Garut Warisan Una dan InungFoto: Mukhlis Dinillah

Setelah dua tahun berjualan, kemudian keduanya memutuskan pindah tempat berjualan di stasiun Bandung. Dengan menempati kios berukuran 4 x 4 meter persegi, usaha sate Inung mulai dikenal banyak orang.

"Dulu itu waktu masih di Tegalega hanya pakai gerobak. Lalu pindah ke sini nempatin kios," tutur Fahmi

Masa kejayaan sate Inung pada tahun 1961 hingga akhirnya tahun 1962, kakek Inung meninggal. Usaha sate Inung lalu dilanjutkan oleh anak dan menantunya yang bernama Hadori. Warung sate Inung pun berganti nama menjadi sate Hadori.

Seiring berkembangnya usaha sate Hadori ini, warung tempat berjalannya pun diperluas hingga 16 x 4 meter persegi. Bahkan, dua bulan terakhir warung sate Hadori sedang dalam tahap renovasi agar terlihat lebih rapih.

Sate Kambing Khas Garut Warisan Una dan InungFoto: Mukhlis Dinillah

"Sekarang lagi direnovasi biar lebih rapih aja. Jadi tempat makannya cuma bisa yang di bawah. Lantai dua masih belum digunakan," ungkapnya.

Menurut Fahmi keberadaan sate Hadori bertahan hingga saat ini lantaran memiliki ciri khas dan rasa yang enak. Terlebih bumbu yang digunakan sejak tahun 1940 hingga saat ini masih sama.

"Kata konsumen sampai sekarang rasanya masih sama. Bisa bertahan karena menjual kualitas sate dan bumbu masih sama. Karena khas dari Sunda juga, kecap yang dipakai manis asin jadi beda dengan yang lain," kata Fahmi.

Hadori meninggal pada tahun 1990. Usaha sate Hadori kini dilanjutkan oleh anak dan cucunya. Selain di stasiun Bandung, sate Hadori juga bisa dijumpai di beberapa lokasi seperti Dago, Margahayu, Cihampelas dan Naripan.

(adr/odi)

Hide Ads