Berbicara soal kopi, tidak selalu harus pahit atau acid (asam). Tapi, Anda juga perlu mengetahui darimana kopi tersebut di asal dan juga jenis kopinya.
Sebelum sampai pada teknik dan cara roasting biji kopi, kelas Basic Coffee Roasting diawali dengan penjelasan soal jenis biji kopi. Aris, salah seorang Q Grader Anomali Cofee menjelaskan soal detil biji kopi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sedangkan robusta biasanya tumbuh di ketinggian yang lebih rendah yaitu 1.000 meter di atas permukaan laut. Memiliki bentuk yang lebih bulat, tinggi kafein, memiliki body yang lebih tebal dan rendah keasaman.
"Rasa fruity, chocolate, caramel, nutty hingga herbs sangat memungkinkan didapatkan di jenis kopi Arabika sedangkan robusta lebih bitter (pahit)," jelas Aris Kadarsiman, Q Drader Indonesia Coffee Academy saat kelas Basic Coffee Roasting (06/08) di Anomali, Senopati.
Menurut Aris, Indonesia 80 persen masih menghasilkan robusta. "Daerah kita secara jumlah produksinya robusta dan sisanya arabika. Secara konsumsi di dunia kebanyakan menyukai kopi arabika. Jadi ini jadi peluang petani Indonesia untuk mengembangkan. Kini kopi arabika Indonesia jadi lebih baik," ungkap Aris.
![]() |
Hal yang perlu diketahui oleh pencinta kopi, roasting adalah pengolahan. Cara pengolahan beda akan menghasilkan rasa yang berbeda. Ada 4 jenis pengolahan yaitu fully washed, semi wash, pulped natural dan natural atau dry process.
"Hasil dari kopi yang diproses dengan fully washed akan lebih clean dan lebih asam rasanya. Semi washed hasilkan body yang lebih tinggi dengan keasaman yang medium,"jelasnya.
Selain itu, untuk proses pulp natural atau honey process akan mendapatkan hasil rasa yang lebih manis. Sedangkan natural atau dry process membuat rasa biji kopi lebih kompleks dan earthy.
(adr/odi)