Sejak dua tahun lalu asosiasi winemaker Prancis menaruh 120 botol red, white dan rose wine di wilayah laut Mediterania. Ini merupakan bagian eksperimen untuk melihat apakah menyimpan wine dalam waktu lama (aging) di laut lebih baik dibanding teknik aging tradisional.
Anggota asosiasi "Les vins de Bandol" mengaku semakin penasaran usai pakar wine mengklaim wine yang hilang puluhan tahun di masa Perang Dunia Dua, rasanya makin enak. Mereka mendeksripsikan rasanya begitu istimewa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Segera Diperkenalkan, Penyimpanan Wine di Bawah Laut
Secara teori, menyimpan wine di bawah laut memerlukan kedalaman 40 meter. Tetapi anggota asosiasi juga ingin membuktikan apakah kondisi lingkungan mempengaruhi cita rasa wine. Merekapun memutuskan menyimpan 120 botol wine pada musim panas tahun 2015 selama 1 tahun untuk uji coba rasa.
"Semua jenis wine bisa direndam dengan efek positif bertahan lama," ujar Philippe Faur-Brac, seorang pakar wine. Ia menyebut laut kedalaman 40 meter memiliki kondisi tepat untuk mengawetkan wine karena tidak ada udara. Temperaturnya juga relatif dingin dan yang paling penting konstan sepanjang tahun.
Untuk melakukan eksperimen ini "Les vins de Bandol" bekerja sama dengan France's National School of Divers, guna memastikan tiap botol wine ditangani dengan tepat. Termasuk menaruh wine di rak mirip sarang lebah.
![]() |
Sayangnya hingga kini wine yang disimpan di bawah laut belum dijual bebas. Kalaupun dijual harganya pasti lebih mahal karena proses produksinya lebih rumit.
Baca juga: Setelah Disimpan di Bawah Laut 3 Bulan Wine Terasa Lebih Nikmat
Namun salah seorang pakar wine, Gisèle Marguin mengatakan wine 'laut' terasa enak di mulut dengan sentuhan rasa black fruit dan bahkan cokelat. Tapi ia menyimpulkan wine perlu disimpan lebih lama untuk menghasilkan rasa terbaiknya. (msa/odi)