Jangan Asal Anak Suka, Pemberian Telur untuk Anak Juga Ada Aturannya

Jangan Asal Anak Suka, Pemberian Telur untuk Anak Juga Ada Aturannya

Lusiana Mustinda - detikFood
Senin, 08 Mei 2017 10:40 WIB
Jangan Asal Anak Suka, Pemberian Telur untuk Anak Juga Ada Aturannya
Foto: iStock
Jakarta - Si kecil suka telur? Selain proses pengolahan, porsi pemberian telur pada si kecil juga perlu dicermati.

Telur menjadi salah satu bahan makanan yang tinggi akan protein. Selain harganya murah, telur juga punya citarasa yang gurih dan mudah diolah menjadi makanan enak.

Sebelum memberikan telur, sebaiknya ketahui dulu 4 hal tentang kandungan nutrisi dan juga manfaat telur.

1. Nutrisi telur

Foto: iStock
Telur memiliki jenis yang beragam. Ada telur ayam, telur puyuh hingga bebek. Akan tetapi salah satu jenis telur yang paling sering dikonsumsi masyarakat sehari-hari adalah telur ayam.

Memiliki cangkang yang berwarna cokelat kemerahan dengan rasa yang gurih dan kaya akan nutrisi. Berat telur ayam biasanya sebesar 50-70 gr per butir.

Dalam 100 gr telur ayam mentah adalah 154 kalori, 12,4 gr protein, 10,8 gr lemak, dan 86 mg kalsium.

Sehingga sangat baik dikonsumsi saat masa pertumbuhan.

2. Perkenalkan telur

Foto: iStock
Telur termasuk protein hewani yang paling sempurna. Memperkenalkan telur sudah bisa dimulai sejak usia 8 bulan, dengan memberikan bagian kuning terlebih dahulu.

Pemberian dalam bentuk utuh bisa dilakukan secara bertahap saat usianya 10 bulan dan seterusnya.

3. Porsi

Foto: iStock
Secara umum, rata-rata konsumsi telur 1 butir sehari diperbolehkan untuk anak sampai dengan remaja.

Anak-anak dibawah usia 2 tahun dapat diberikan telur 3 kali dalam seminggu. Untuk anak usia 2 tahun ke atas dalam seminggu sebaiknya konsumsi telur maksimal 5 butir.

Dari segi ukuran untuk pemberian, 1 butir telur ayam sama dengan 1 butir telur bebek. Jika ingin memberikan telur puyuh dapat diberikan sebanyak 4 butir telur puyuh dalam satu kali makan.

4. Dimasak matang

Foto: iStock
Telur utuh mentah bisa saja mengandung bakteri Salmonella. Bakteri ini dapat masuk melalui cangkang kuning telur yang retak.

Anak-anak terutama balita sangat rentan dengan penyakit ini. Karena dapat alami keracunan makanan berupa Salmonellosis yang berefek pada sakit perut, muntah hingga diare.

Tidak hanya balita, wanita hamil juga tak dianjurkan konsumsi telur mentah atau setengah matang.

Agar terhindar dari bakteri ini sebaiknya bagian putih dan kuning telur harus dimasak hingga mengeras atau matang. Telur yang sudah matang lebih mudah dicerna oleh saluran anak dibandingkan dengan yang belum.

5. Olahan telur

Foto: iStock
Telur bisa diolah dengan berbagai cara. Selain digoreng, Anda juga bisa mengolah telur dengan berbagai cara untuk mencegah kebosanan dan menambah nilai gizi.

Mencampurkan potongan sayuran dan bahan lain seperti pitingan ayam atau keju tentu bisa menambah asupan nutrisi untuk anak. Jika tertarik mengolah telur di rumah, beberapa resep ini bisa jadi pilihan.

Halaman 2 dari 6
(msa/odi)

Hide Ads