Membiasakan Anak Cuci Piring Sendiri Bikin Mereka Sukses di Masa Depan

Membiasakan Anak Cuci Piring Sendiri Bikin Mereka Sukses di Masa Depan

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Selasa, 28 Feb 2017 12:10 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Meski terlihat sepele, membiasakan anak cuci piring berdampak positif. Peneliti membuktikan hal ini bisa membuat mereka sukses di masa depan.

Dikutip dari Business Insider (6/11), Julie Lythcott-Haims dari Universitas Stanford mengatakan jika anak-anak tidak melakukan tugas rumah tangga sejak dini bukan tidak mungkin mereka kesulitan bekerja sama dengan orang lain di masa depan.

Penulis buku "How to Raise an Adult" ini juga menekankan transformasi anak pintar menjadi orang dewasa sukses dimulai dari mengerjakan tugas rumah tangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Membiasakan Anak Cuci Piring Sendiri Bikin Mereka Sukses di Masa DepanFoto: iStock
"Jika anak-anak tidak mencuci piring sekarang, berarti seseorang melakukannya untuk mereka. Jadi mereka tak hanya bebas dari pekerjaan, tetapi juga kehilangan pembelajaran bahwa sesuatu harus dilakukan dan tiap orang harus berkontribusi untuk kebaikan semua," tambah Lythcott-Haims.

Sebaliknya, anak-anak yang dibesarkan dengan kebiasaan mengerjakan tugas rumah tangga akan lebih mudah bekerja sama dengan rekan kerjanya kelak.

Lythcott-Haims menambahkan, "Ketika ada orang yang alami masalah, mereka menyadarinya karena mereka sudah tahu seperti apa rasanya berjuang. Alih-alih menunggu tugas dari bos mereka, anak seperti ini mengerjakan tugas sendiri."

Hal ini didasarkan pada penelitian Harvard Grant Study yang sudah berjalan 75 tahun dan kini masih berlangsung. Penelitian ini mencari tahu faktor yang mendorong kebahagiaan manusia. Salah satu faktornya: mereka yang mengerjakan lebih banyak tugas rumah tangga di waktu kecil kelak akan lebih bahagia.

Membiasakan Anak Cuci Piring Sendiri Bikin Mereka Sukses di Masa DepanFoto: iStock
Dalam kasus tertentu, nilai mengerjakan tugas rumah tangga menjadi lebih karena kekuatan ikatan kekeluargaan yang dihasilkannya.

"Dengan membuat mereka melakukan tugas rumah tangga, mereka menyadari 'Saya harus melakukan pekerjaan dalam kehidupan ini agar menjadi bagian dari kehidupan.'" tambahnya.

"Ini bukan hanya tentang saya dan apa yang saya butuhkan sekarang tetapi tentang saya menjadi bagian dari sebuah ekosistem. Saya bagian dari keluarga. Saya bagian dari tempat kerja," pungkas Lythcott-Haims. (ani/odi)

Hide Ads