Belum Ada Bukti Klaim Kunyit Punya Beragam Khasiat

Jakarta - Kunyit sempat digaungkan jadi tren makanan sehat karena ragam khasiatnya. Tapi hasil review peneliti nampaknya menunjukkan hal berbeda.

Setahun belakangan, orang di negara barat mulai membicarakan tentang kunyit. Rempah penghasil warna kuning ini disebut-sebut punya beragam manfaat bagi kesehatan. Orang-orang mengatakan kunyit bisa melawan kanker, anti-peradangan, dan punya kandungan antioksidan.

Sampai muncul olahan kunyit yang populer dan mulai jadi tren di barat. Berupa susu dengan campuran kunyit yang disebut golden mylk.

Tapi ternyata bisa saja manfaat kunyit tidak seperti digembar-gemborkan. Selain membuat makanan jadi kuning dan lebih berempah.

Foto: iStock

Sebab sebuah review yang dipublikasikan di Journal Medical Chemistry menyebut bahwa curcumin, senyawa utama dalam kunyit, tidak memiliki semua manfaat kesehatan yang kerap diklaim orang. Laporan Metro (14/01) menyebut peneliti telah melihat beberapa percobaan klinis dan penelitian terkait curcumin. Mereka menemukan bahwa temuan cenderung dibesar-besarkan dan diterjemahkan secara tidak tepat di media.

Mereka tidak bisa menemukan penelitian apapun yang secara pasti, dimana berarti ada uji klinis double-blind dengan penggunaan placebo, yang menemukan manfaat kesehatan luar biasa dari kunyit.

Review juga mencatat kalau curcumin tidak mudah diserap tubuh. Berarti manfaat teoritisnya bisa tidak berlaku saat dikonsumsi.

Hal yang membuat penelitian keunggulan kunyit agak rumit yaitu curcumin merupakan senyawa reaktif yang tidak stabil. Sehingga sering mengelabui tes obat (drug screen) memberi hasil penelitian false positives.

Foto: iStock

Ini karena curcumin mudah terkontaminasi senyawa lain yang lebih aktif. Membuat sulit melacak efek langsung curcumin.

Metro menyebut bahwa kesimpulannya belum ada bukti nyata bahwa kunyit merupakan rempah ajaib yang menyembuhkan segala penyakit. Seperti yang terus diklaim orang.

Meski begitu, tidak ada bukti juga bahwa kunyit buruk bagi kesehatan. Mungkin saja manfaatnya belum dibuktikan melalui sebuah tes yang dapat diandalkan. (ani/odi)