Main Lompat Tali dengan Adonan Roti, Karyawan Restoran Ini Dipecat

Jakarta - Beberapa karyawan restoran ini memanfaatkan adonan roti untuk main lompat tali. Akibatnya mereka dapat hukuman berat.

Snapchat kerap dimanfaatkan untuk bersenang-senang. Begitu juga yang dilakukan karyawan restoran waralaba sandwich Jimmy John's di Jacksonville, Florida. Mereka ketahuan merekam video Snapchat saat bermian-main dengan adonan roti. Termasuk melakukan lompat tali.

Pada Senin lalu, video diunggah ke Facebook. Sejak itu video mendapat lebih dari 26.000 view dan 200 share, sebut The Daily Meal (12/02). Kepada inspektor yang mendatangi restoran pada Selasa (10/01), disampaikan bahwa yang digunakan adalah adonan sisa dan langsung dibuang setelah mereka bermain. Manajer restoran juga mengatakan bahwa karyawan yang terlibat sudah dipecat, lapor News4jax (10/01).

Foto: news4jax

Pemilik waralaba di lokasi itu, James dan Rebecca Williams, menanggapi kejadian dengan mengeluarkan pernyataan.

"Investigasi kami mengonfirmasikan bahwa adonan yang dipakai di video langsung dibuang setelah insiden. Namun kami tidak memaafkan perilaku seperti ini dari karyawan dan tindakan yang tepat telah kami ambil untuk mencegah kejadian terulang. Kami sudah melayani masyarakat di sini lebih dari empat tahun dan akan terus memberikan kualitas terbaik dan produk tersegar pada konsumen," sebut keduanya.

Beberapa orang yang melihat video menganggap hal itu tidak terlalu serius. Sebab adonannya tidak akan dipakai untuk membuat sandwich.

"Mereka hanya sedikit bersenang-senang, tapi mungkin sekarang bukan waktu yang tepat, jadi mungkin ini akan membuat saya sedikit khawatir," ujar salah satu orang yang menonton video.

Foto: news4jax

Namun ada juga yang menggagap video itu menjijikan. "Itu menjijikan. Sangat kotor. Saya hanya bisa membayangkan apa yang akan dilakukan inspektor kesehatan terhadap mereka," ujar Latisha Ware, seorang pengguna internet.

Inspektur Florida Division Hotels and Restaurants menyebut lokasi Jimmy John's itu melakukan 17 pelanggaran. Tapi masalah utamanya adalah suhu pendingin makanan yang tidak sesuai dan lokasi tempat penyimpanan lettuce yang tinggi.

(msa/odi)