Diet Eco-Atkins dan diet Ornish jadi peringkat teratas untuk memangkas bobot lemak dan juga tingkatkan kesehatan jantung. Daftar diet tahunan ini meliputi 38 diet berbeda yang semuanya dievaluasi oleh tim dokter, ahli gizi dan profesional kesehatan lainnya.
Diet yang masuk dalam peringkat kategori ini adalah diet yang mudah untuk diikuti dan diet terbaik secara keseluruhan seta penurunan berat badan tercepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Bahan makanan nabati disarankan dalam diet Atkins. 31 persen dari kalori harian berasal dari protein nabati dan 43 persen dari lemak tumbuhan dan 26 persen dari karbohidrat," jelas Angela Haupt, asisten redaktur untuk kesehatan di AS News.
Diet ini mengklaim bahwa pelaku diet dapat menurunkan berat badan sebanyak 8 pound atau sekitar 3,6 Kg selama sebulan. "Ahli kami mengatakan bahwa diet Atkins sangat baik untuk menurunkan berat badan dengan cepat," tambah Haupt.
Selain Atkins, ada lagi diet nabati yang berada di peringkat tinggi termasuk diet Ornish yang dikembangkan oleh Dr. Dean Ornish. Pendekatan diet ini disebut-sebut sebagai cara untuk membantu penderita diabetes dan jantung. Diet ini menekankan untuk konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, produk kedelai, serta lemak baik yang mengandung asam lemak omega 3.
![]() |
Diet Mediterania juga masih bertahan di posisi atas. Diet ini dikembangkan oleh Oldways, sebuah organisasi nirlaba di Boston yang bekerja sama dengan peneliti dari Harvard School of Public Health. Diet mediterania adalah gaya hidup aktif, mengontrol berat badan, diet rendah daging merah, gula dan lemak jenuh serta banyak konsumsi kacang-kacangan.
MIND diet masuk dalam peringkat ketiga diet terbaik secara keseluruhan. MIND diet dikembangkan oleh peneliti di Rush University Medical Center di Chicago yang berfokus pada makanan yang mempengaruhi kesehatan otak.
Pola makan vegan pindah ke nomer 16 dalam Best Diets Overall List (tahun lalu no. 21) dan Slimfast turun dari nomer 15 ke nomer 20 pada Best Diets Overall List. Perubahan diet ini disebabkan karena adanya penelitian baru dan perubahan program serta evolusi umum dari diet dan gizi.
(adr/odi)