Penggemar sajian steak pasti tahu istilah tingkat kematangan daging yang biasanya ditanyakan oleh pelayan ketika memesan beefsteak di restoran. Mulai dari rare hingga well-done. Kebanyakan orang Indonesia memesan beef steak dengan tingkat kematangan well-done atau daging dengan tingkat kematangan sempurna.
Memakan daging yang masih sedikit merah dengan jus daging berwarna pink mungkin terasa aneh untuk beberapa orang. Akan tetapi ternyata menikmati beefsteak dengan kematangan 'well done' justru akan merusak cita rasa daging.
Dirangkum dari delish.com (22/11/16), berikut 5 alasan kuat mengapa Anda sebaiknya tidak memesan beefsteak dengan tingkat kematangan well-done.
1. Merusak kualitas potongan daging
Foto: Getty Images
|
"Daging steak melalui proses yang sangat panjang, mulai dari penyimpanan hingga proses pengolahan. Daging steak sendiri sebenarnya dirancang untuk disajikan dalam tingkat kematangan medium atau kurang, dan tingkatkan medium rare dan rare menjadi pilihan optimal dalam penyajian steak,"jelas Chef Geoff, pada situs Reddit.
2. Tidak menghargai peternak sapi dan penjual daging
Foto: Getty Images
|
Memesan steak dengan tingkat kematangan well done, berarti menghancurkan cita rasa sebenarnya dalam menyantap steak. Karena daging dengan tingkat kematangan 'well done' akan terasa sama seperti sajian daging sapi biasa.
Menurut Chef Geoff, memesan beefsteak dengan well-done memang hak setiap orang, akan tetapi itu seperti tidak menghormati orang-orang yang telah berkerja keras untuk menyajikan daging dengan kualitas terbaik.
3. Tekstur daging menjadi lebih keras
Foto: Getty Images
|
Secara teknis tingkat medium rare atau setengah matang, dinilai sebagai tingkatan yang paling sempurna dalam sajian steak. Karena dalam tingkatan ini daging masih memiliki banyak protein dan daging menjadi sangat empuk sehingga memberikan sensasi juicy dalam mulut.
4. Kebanyakan chef tidak terlalu perduli dengan pesanan steak well-done
Foto: Getty Images
|
5. Membuang-buang uang
Foto: Getty Images
|
Jadi biarpun memakannya di restoran termahal sekalipun, tetap akan mendapatkan rasa yang hampir sama dengan steak yang berada di restoran murah. Menurut chef Geoff, daging sapi memiliki banyak peringkat mulai dari peringkat.
"Jadi jika Anda memesan steak berharga 500 ribu rupiah dengan tingkat 'well done' hanya akan membuang uang saja. Karena Anda tidak akan pernah bisa membedakan, apakah steak yang Anda makan adalah daging sapi murah atau daging wagyu dari Jepang," pungkas chef Geoff.
Halaman 2 dari 6