Alergi makanan adalah respon sistem kekebalan tubuh akan makanan tertentu. Beberapa bahan kimia pun disebut sebagai penyebab utama alergi.
Gejala alergi biasa ditandai dengan mual, muntah, ruam kulit, atau mata dan hidung berair. Jangka waktu munculnya gejala pun beragam pada tiap orang, bisa langsung atau beberapa jam kemudian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Studi ini juga menemukan, dibandingkan dengan anak kulit putih, anak kulit hitam punya tingkat asma, eksim, dan alergi pada gandum juga kedelai lebih tinggi.
Studi dilakukan pada 817 anak yang didiagnosa alergi makanan. Umur pasien bervariasi dari baru lahir sampai usia 18 tahun. Hasil menunjukkan bahwa ras dan etnis adalah faktor penting bagaimana orang mengalami alergi makanan.
![]() |
"Tujuan kami adalah untuk mengkarakterisasi akibat makanan terkait alergi pada anak-anak dan untuk mengidentifikasi kesenjangan penggunakan layanan kesehatan antara ras Afrika-Amerika dan anak kulit putih yang sama-sama mengalami alergi makanan, " ujar pimpinan penelitian, Dr. Mahboobeh Mahdavinia, ahli alergi di Rush University, Chicago.
Delapan persen anak di AS mengalami alergi makanan dan biaya kesehatan tahunan diperkirakan mencapai $24,8 billion atau Rp. 330 trilliun.
![]() |
Perhatian utama dalam studi termasuk pada ras Afrika-Amerika dan Hispanik yang punya reaksi alergi lebih tinggi dari anak kulit putih. Oleh karena itu mereka juga punya peluang lebih tingi untuk dirawat di ruang gawat darurat.
"Kami perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi alergi dan kepekaan terhadap makanan pada semua jenis ras dan etnis. Sehingga kami bisa mengembangkan program pendidikan budaya sensitif dan efektif untuk meningkatkan hasil jelas dan lengkap tentang alergi makanan anak," tutup Mahdavinia dikutip dari upi.com (22/11/16). Studi ini dipublikasikan pada 21 Novemer 2016 di Journal of Allergy and Clinical Immunology. (lus/odi)