Benarkah Kandungan Lemak dalam Makanan Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak Anak?

Benarkah Kandungan Lemak dalam Makanan Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak Anak?

Lusiana Mustinda - detikFood
Jumat, 18 Nov 2016 19:15 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Asupan lemak diperlukan untuk perkembangan otak anak. Makanan tinggi lemak disebut-sebut dapat berefek negatif untuk si kecil. Benarkah?

Menurut penelitian, diet tinggi lemak dapat mengunci protein yang dikenal sebagai reelin yang membantu optimalkan kerja sinapsis otak. Hal ini dapat menghambat fleksibilitas perilaku dan memori. Rendahnya tingkat Reelin telah dikaitkan dengan risiko terkena alzheimer dikemudian hari.

Dilansir dalam Boldsky (17/11), remaja yang sering konsumsi makanan mengandung lemak tinggi dalam jangka waktu panjang, ditemukan memiliki defisit kognitif karena karakter yang belum matang dari korteks prefrontal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat bahwa plastisitas di korteks prefrontal telah rusak pada hewan yang diberi makanan tinggi lemak selama masa muda," jelas Pascale Chavis dari INMED Institute di Perancis.

Benarkah Kandungan Lemak dalam Makanan Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak Anak?Foto: iStock
Dilansir dalam Live Science (10/02), anak usia delapan tahun yang saat balita diberi diet rendah lemak, gula dan makanan olahan rata-rata memiliki 1- 2 poin lebih tinggi pada tes IQ dibandingkan dengan anak lainnya.

"Anak-anak harus didorong untuk konsumsi makanan sehat sejak usia dini dan disarankan untuk mengindari makanan yang tinggi lemak serta gula," tutur Kate Northstone, seorang peneliti di School of Social and Community Medicine di University of Bristol, Inggris.

Benarkah Kandungan Lemak dalam Makanan Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak Anak?Foto: iStock
Dr Steven Abrams, anggota dari American Academy of Pediatrics mengatakan bahwa makanan yang kaya akan omega 3 serta zat besi sangat membantu perkembangan otak anak-anak.

"Efek dari diet pada IQ memang relatif kecil, tapi studi ini menambah bukti bahwa menghindari makanan olahan dan mengonsumsi makanan sehat dan tinggi nutrisi bisa mendukung perkembangan otak anak," jelas Abrams.

Abrams merekomendasikan kepada orang tua untuk mengurangi jumlah makanan yang mengandung tinggi lemak dan gula serta makanan olahan dalam diet si kecil. (lus/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads