Menurut penelitian, diet tinggi lemak dapat mengunci protein yang dikenal sebagai reelin yang membantu optimalkan kerja sinapsis otak. Hal ini dapat menghambat fleksibilitas perilaku dan memori. Rendahnya tingkat Reelin telah dikaitkan dengan risiko terkena alzheimer dikemudian hari.
Dilansir dalam Boldsky (17/11), remaja yang sering konsumsi makanan mengandung lemak tinggi dalam jangka waktu panjang, ditemukan memiliki defisit kognitif karena karakter yang belum matang dari korteks prefrontal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: iStock |
"Anak-anak harus didorong untuk konsumsi makanan sehat sejak usia dini dan disarankan untuk mengindari makanan yang tinggi lemak serta gula," tutur Kate Northstone, seorang peneliti di School of Social and Community Medicine di University of Bristol, Inggris.
Foto: iStock |
"Efek dari diet pada IQ memang relatif kecil, tapi studi ini menambah bukti bahwa menghindari makanan olahan dan mengonsumsi makanan sehat dan tinggi nutrisi bisa mendukung perkembangan otak anak," jelas Abrams.
Abrams merekomendasikan kepada orang tua untuk mengurangi jumlah makanan yang mengandung tinggi lemak dan gula serta makanan olahan dalam diet si kecil. (lus/odi)

Foto: iStock
Foto: iStock
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN