Karena Pola Makan, Kecanduan Karbohidrat Dialami oleh Banyak Orang Indonesia

Karena Pola Makan, Kecanduan Karbohidrat Dialami oleh Banyak Orang Indonesia

Maya Safira - detikFood
Senin, 24 Okt 2016 12:50 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Adiksi terhadap makanan bisa terjadi karena pola makan tidak sehat. Khususnya pada makanan mengandung karbohidrat seperti nasi.

Adiksi makanan atau food addiction berkaitan dengan konsumsi jenis makanan bersifat adiktif. Misalnya gula, gula buatan, garam, lemak, tepung, gandum dan kafein.

Ciri yang sering terjadi adalah ketergantungan terhadap konsumsi makanan mengandung karbohidrat olahan. Salah satu adiksi makanan yang tanpa disadari terjadi dalam masyarakat Indonesia adalah adiksi karbohidrat atau carbohydrate addiction.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena Pola Makan, Kecanduan Karbohidrat Dialami oleh Banyak Orang IndonesiaFoto: iStock


Hal tersebut terjadi karena pola makan masyarakat Indonesia sangat bergantung pada karbohidrat olahan. Ini dikonsumsi dari pagi, siang hingga malam.

Dalam Jakarta Food Editor's Club Gathering yang mengangkat tema "Siasati Food Craving dan Carbohydrate Addiction: Perhatikan Asupan Gula, Garam dan Lemak Berlebih" (18/10), Dr. Grace Judio-Kahl selaku pakar diet dan pengamat gaya hidup, sempat menjelaskan kebiasaan makan orang Indonesia.

Pada pagi hari biasa sarapan bubur ayam, bubur berbahan tepung yang banyak di Jawa, atau ketoprak yang mencampurkan lontong dan bihun. Selanjutnya camilan juga didominasi karbohidrat yang kebanyakan memakai tepung. Termasuk gorengan seperti cireng, jajanan pasar, keripik, kerupuk, hingga dodol.

Karena Pola Makan, Kecanduan Karbohidrat Dialami oleh Banyak Orang IndonesiaFoto: iStock


Untuk makanan utama, ada nasi dan berbagai lauk pauk berkarbohidrat. Bisa nasi dicampur perkedel kentang, mie goreng atau gorengan berbahan tepung. Pelengkap minumannya pun biasa tinggi gula. Misalnya kopi dan es teh manis.

"Di Indonesia kebanyakan makanan mengandung tinggi tepung atau karbohidrat. Jadi potensi di Indonesia adalah adiksi makanan terhadap karbohidrat. Misalnya kalau tidak makan nasi, seperti belum makan. Bisa jadi adiksi nasi," tutur Dr. Grace.

Menurut Dr. Grace, nasi sebagai makanan pokok sudah terkait dengan budaya di Indonesia dan dianggap sumber energi satu-satunya. Bila seseorang adiksi terhadap nasi, perlu dilihat dulu seberapa parah. Karena bisa saja sekedar kebiasaan, sehingga tidak perlu dilakukan apapun.

Sebenarnya orang yang suka makan nasi bisa mencoba makan pilihan produk lain mirip nasi. Seperti nasi meracik nasi merah dengan nasi putih, quinoa atau oat yang dimasak gurih layaknya nasi. Jadi bisa terlatih tidak makan nasi, tambah Dr. Grace.

Adapun situs carbohydateaddicts.com menyebut sebanyak 75% dari penderita obesitas dan 40% pemilik berat tubuh normal mengalami adiksi karbohidrat yang kerap kali tidak disadari. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, Indonesia berada di urutan ke-10 negara dengan jumlah obesitas terbanyak.

Karena Pola Makan, Kecanduan Karbohidrat Dialami oleh Banyak Orang IndonesiaFoto: iStock


Salah satu alasannya karena orang Indonesia terbiasa kondisi karbohidrat berlebih. Kondisi ini bersamaan dengan peningkatan konsumsi makanan olahan dan cepat saji yang tinggi lemak, garam dan gula.

Sementara itu, ciri lain adiksi makanan merupakan penyalahgunaan asupan makanan bukan karena keperluan nutrisi dan energi. Melainkan agar mendapat rasa senang atau motivasi diri.

Konsumsi karbohidrat olahan memicu produksi serotonin yang memberi perasaan tenang dan senang. Sekaligus meningkatkan dopamine yang menimbulkan efek kecanduan.

Padahal konsumsi berlebih karbohidrat olahan bisa jadi pemicu penyakit akibat gaya hidup. Termasuk jantung, stroke, obesitas, dan diabetes mellitus. (msa/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads