Saran minum 8 gelas sehari sepertinya perlu ditinjau ulang. Sebuah studi menyebutkan minum lebih dari 64 ounce (2 liter) punya risiko buruk pada kesehatan.
Tubuh akan mengalami kesulitan menelan setelah minum terlalu banyak air. Hal tersebut dilakukan tubuh untuk menjaga volume air dalam tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Disebutkan, Anda cukup minum saat haus, itu adalah tindakan yang benar. Dibanding minum dengan jadwal yang ditentukan atau berlebihan.
Dalam dua kondisi yang dilakukan dalam penelitian, saat membutuhkan air atau haus dan minum berlebihan, hasil menunjukkan tubuh perlu usaha ekstra menelan seperti ada resistansi dari tubuh. Refleks menelan otomatis terhambat saat air yang diminum telah cukup.
Penelitian dengan fMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging) untuk mengukur aktivitas berbagai bagian di otak, terpusat pada jeda sebentar tepat setelah menelan juga dilakukan.
Daerah prefrontal otak lebih aktif saat menelan dengan banyak usaha, menyebabkan korteks frontal tumpang tindih dengan hambatan menelan sehingga minum dapat terjadi sesuai instruksi peneliti.
![]() |
Hal tersebut tentu berbahaya, beberapa kasus, dalam kondisi tertentu, atlit marathon berakhir meninggal saat hanya menuruti pelatihnya dan minum air sebanyak-banyaknya.
Minum terlalu banyak air dapat membahayakan tubuh. Seperti keracunan air atau hyponatremia. Kondisi saat tingkat sodium dalam darah sangat rendah yang dapat menyebabkan gejala lesu, mual, kejang sampai koma.
Walau, penelitian pada orang berusia lanjut menyebutkan kebanyakan dari mereka kekurangan cairan dan harus menjaga asupannya.
![]() |
Ingat, tubuh Anda cukup pintar untuk mendapatkan cairan dari berbagai sumber seperti buah, sayuran dan susu.
Jika Anda tidak percaya dengan diri sendiri saat haus, cek urin Anda. Jika berwarna kuning pucat berarti cukup air dan kuning gelap berarti kurang air. Percayalah pada tubuh telah didesain untuk memberi sinyal saat kekurangan cairan. (lus/odi)