Prancis Perangi Obesitas dengan Berlakukan Pajak Fast Food

Prancis Perangi Obesitas dengan Berlakukan Pajak Fast Food

Annisa Trimirasti - detikFood
Senin, 05 Sep 2016 18:40 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Bukan hanya Amerika, Prancis juga hadapi masalah obesitas pada penduduknya. Karenanya fast food akan dikenai pajak.

Saat ini, hampir setengah orang Prancis kelebihan berat badan. Lembaga Keuangan Prancis merekomendasikan kenaikan pajak untuk makanan penyebab obesitas yang juga rendah kandungan gizi.

Fast food merusak 'French Paradox'. Sebuah pendapat umum bahwa orang Prancis dapat menikmati kue-kue an, wine, dan keju dan tetap ramping sampai usia pertengahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Lembaga Keuangan melaporkan setidaknya 15% orang Prancis mengalami obesitas dan 32% kelebihan berat badan. Biaya yang dikeluarkan negara sebesar Β£23,5 miliar (41 trilliun rupiah) setahun untuk perawatan kesehatan juga cuti. Atau setara dengan 1% GDP.

Jumlah tersebut meningkat pesat setelah adanya pertumbuhan makanan cepat saji atau fast food. Laporan tersebut juga menyarankan kenaikan PPN untuk junk food dari saat ini, 5,5% menjadi 20%.

Prancis sudah memberlakukan pajak pada minuman soda yang mengandung gula dan mendapatkan €400 juta/tahun (sekitar 5,8 trilliun rupiah). Lembaga Keuangan juga menginginkan pajak signifikan untuk junk food karena kenaikan jumlah kecil tidak akan efektif.

"Meskipun jumlah kelebihan berat badan kurang sedikit dari setengah populasi, mereka mengeluarkan biaya kesehatan yang tinggi (56% dari biaya rawat). Masalah ini menjadi serius seperti kebiasaan konsumsi tembakau dan alkohol," ungkap pihak Lembaga Keuangan dikutip dari telegraph.co.uk (3/9/16).

Lembaga Keuangan mengusulkan kampanye media menyoroti risiko makan tidak sehat dan pembatasan iklan junk food yang menargetkan anak-anak.

Hindari obesitas, masyarakat Perancis juga didorong untuk menyediakan makanan gizi seimbang untuk anak-anak dan menghindari ngemil. Hidangan makan malam di sekolah sudah cukup sehat dengan endive dan basil, tumis Charolais daging sapi dan semur ikan. Anak juga bisa memilih keju, yoghurt atau buah sebagai tambahan.



Lembaga Keuangan juga menyarankan pelarangan dispenser minuman manis. Karena mesin yang dioperasikan dengan koin akan menggoda anak-anak untuk terus membelinya.

Sebagai perbandingan, di Inggris, 1 dari 4 orang dewasa mengalami obesitas dan hampir dua dari tiga kelebihan berat badan. Hal ini merupakan tingkat tertinggi di Eropa Barat.

Obesitas meningkat lebih dari 3 kali lipat dalam 30 tahun terakhir dan dipersalahkan karena menyebabkan diabetes, penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.

Di Prancis kini kebiasaan makan berubah cepat dan McD merupakan pasar paling menguntungkan. Orang beralih ke makanan siap saji karena jadwal kerja yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka kurang waktu utnuk memasak sendiri di rumah. (msa/odi)

Hide Ads